BAB 1 Semmy Andrew A.D.T
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Semmy Andrew A.D.T
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Semmy Andrew A.D.T
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Semmy Andrew A.D.T
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Semmy Andrew A.D.T
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Semmy Andrew A.D.T
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Fenomena squeezing merupakan salah satu masalah utama pada pembangunan terowongan dalam, khususnya pada batuan dengan kekuatan rendah dan berada pada kedalaman besar. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara tunnel strain aktual pada terowongan dalam dengan critical strain massa batuan sebagai indikator terjadinya fenomena squeezing. mengevaluasi dan membandingkan hasil regresi critical strain sakurai dengan hasil regresi critical strain hasil pengujian laboratorium. Data yang digunakan merupakan data sekunder sebanyak 287 kasus terowongan dari berbagai literatur, mencakup parameter regangan terowongan aktual, kuat tekan massa batuan (?cm), serta hasil uji laboratorium UCS dan modulus Young. Nilai critical strain dihitung berdasarkan hubungan empiris dengan UCS, kemudian dibandingkan dengan regangan aktual untuk menentukan apakah berada di atas atau di bawah batas yang disarankan oleh Sakurai. Hasil penelitian menunjukkan nilai tunnel strain yang berada dibawah garis critical strain memiliki kecenderungan tidak akan mengalami squeezing sedangkan tunnel strain yang berada diatas garis batas critical strain akan cenderung mengalami squeezing dan garis batas critical strain Sakurai yang dihasilkan dari 343 dataset cenderung lebih konservatif dalam memisahkan kondisi squeezing dan non-squeezing pada terowongan dalam. Sebaliknya, garis data uji laboratorium Geomekanika ITB yang dihasilkan dari 2577 dataset memberikan nilai ambang batas regangan kritis yang lebih moderat.
Perpustakaan Digital ITB