Membran penukar proton (Proton exchange membrane/PEM) merupakan komponen
penting dalam inovasi energi bersih misalnya pada teknologi elektrolisis, fuel cell,
Vanadium Redox Flow Battery (VRFB), dan elektrodialisis. Membran ini berfungsi
sebagai penghantar proton (H+) dan menjadi pemisah antara dua larutan elektrolit. Saat
ini, salah satu PEM yang tersedia secara komersial dan banyak dijadikan standar adalah
membran berbasis ionomer perfluorinasi dengan merek dagang Nafion. Nafion banyak
dijadikan sebagai standar PEM karena memiliki konduktivitas proton yang tinggi dan
tahan terhadap lingkungan oksidatif. Namun, Nafion memiliki banyak keterbatasan
seperti harganya mahal dan metode sintesisnya rumit. Oleh karena itu, diperlukan
pengembangan PEM alternatif yang memiliki performa tinggi dan mampu
menanggulangi kekurangan PEM yang ada saat ini.
Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis polimer tersulfonasi dengan backbone berbasis
all-carbon aromatic untuk membran penukar proton berkinerja tinggi. Metode sintesis
polimer yang digunakan adalah metode one pot metal-free step polymerization dan postsulfonasi.
Metode ini memiliki keunggulan berupa metode sintesis yang lebih sederhana
dan kondisi reaksi atmosferik. Variasi yang dilakukan berupa variasi monomer sintesis
polimer yaitu m-terphenyl + TFAP dan o-terphenyl + TFAP, waktu, konsentrasi zat
pensulfonasi, serta reagen sulfonasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa membran yang disintesis dapat bersaing dengan
membran komersial. Membran MPS-824 memiliki konduktivitas proton sebesar 133
mS/cm pada 70oC dan 100% RH. Nilai ini lebih besar dibandingkan dengan Nafion-212
dan Nafion-117 yang konduktivitasnya secara berturut-turut hanya mencapai 107 dan 81
mS/cm pada kondisi yang sama. Membran MPS-824 juga memiliki stabilitas oksidatif
yang baik dan stabil secara termal tanpa terdegradasi hingga temperatur 167oC. Pengujian
aplikasi membran sebagai PEM dalam VRFB juga memberikan hasil yang cukup
memuaskan. Membran MPS-824 memiliki permeabilitas vanadium yang lebih rendah
lebih rendah dibandingkan dengan Nafion 212 dan Nafion 117 dengan ketebalan yang
lebih tipis. Permeabilitas vaandium MPS-824 sebesar 14,9 × 10-7 cm2.min-1 dengan
ketebalan 0,015 mm sementara Nafion 212 dan Nafion 117 berturut-turut memiliki
permeabilitas vanadium sebesar 18,8 ×10-7 dan 30,1×10-7 cm2.min-1 dengan ketebalan
0,05 mm dan 0,175 mm
Perpustakaan Digital ITB