Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia untuk dimanfaatkan dalam
aktivitas sehari-hari. Kebutuhan air bersih terus meningkat seiring dengan
perkembangan populasi manusia. Namun, akses air bersih semakin terbatas dan
tidak merata sehingga digunakan air gambut sebagai alternatif sumber daya air
dalam penyediaan air bersih. Air gambut mempunyai pH rendah, berwarna merah
kecoklatan, dan banyak mengandung zat organik tinggi berupa asam humat
sehingga tidak memenuhi syarat standar air yang berlaku. Maka dari itu,
dikembangkan teknologi yang dapat mengolah air gambut menggunakan membran
ultrafiltrasi dari material polisulfon (Psf) karena memiliki kestabilan kimia dan
mekanik, harga relatif murah, dan ketersediannya luas dipasaran. Namun, Psf
memiliki sifat hidrofobik dan belum efektif menyisihkan zat organik. Oleh karena
itu, dilakukan modifikasi dengan proses sulfonasi dalam larutan H2SO4 98% yang
bertujuan untuk menganalisis pengaruh proses sulfonasi terhadap karakteristik
membran ultrafiltrasi polisulfon tersulfonasi, pengaruh tekanan operasi terhadap
kinerja membran polisulfon tersulfonasi, dan mengevaluasi kinerja membran dalam
pengolahan air gambut. Metode penelitian dilakukan dengan tiga tahap, yaitu
preparasi membran, karakterisasi membran, dan filtrasi air sekaligus analisis
kualitas air. Hasil menunjukkan bahwa membran polisulfon yang disulfonasi
selama 25 menit dengan temperatur 25? adalah variasi terbaik dalam
meningkatkan produktivitas dan selektivitas membran dengan nilai persentase
penyisihan pada filtrasi air gambut: warna (71,43%); kekeruhan (39,55%);
konduktivitas (42,97%); asam humat (63,44%), TDS (94,72%) dan COD (74,85%)
dengan fluks rata-rata (7,404 L/m².jam).
Perpustakaan Digital ITB