digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Indonesia merupakan salah satu produsen dan eksportir karet alam, namun tertinggal dalam pengolahan karet menjadi produk bernilai tambah. Ketergantungan pada bahan olahan impor menyoroti kebutuhan untuk memanfaatkan teknologi yang dapat diterapkan di industri menengah dan kecil. Penelitian ini bertujuan untuk memodifikasi metode pengolahan lateks dadih dengan menggunakan teknologi ultrasonikasi untuk meningkatkan proses koagulasi dan efisiensi pemisahan kadar non-karet dan karet. Proses ultrasonikasi dilakukan pada variasi suhu (30–60°C), waktu (30–120 menit), dan volume sampel (200–600 mL). Hasil menunjukkan bahwa peningkatan suhu ultrasonikasi memperlambat waktu pemisahan dan menghasilkan penurunan mutu lateks, tetapi meningkatkan perolehan lateks dadih yang dihasilkan. Peningkatan waktu ultrasonikasi tidak berpengaruh signifikan pada lama waktu pemisahan dan perolehan lateks dadih, namun meningkatkan viskositas dan distribusi ukuran partikel besar. Peningkatan volume sampel mengakibatkan waktu pemisahan yang lebih lama dan menurunkan mutu akibat efisiensi energi yang lebih rendah. Selain itu, perlakuan ultrasonikasi tidak mempengaruhi bentuk gugus fungsi dalam lateks dadih. Pengolahan optimal dicapai pada 30°C, 120 menit, dan volume menyesuaikan kapasitas dan frekuensi alat ultrasonikasi. Oleh karena itu, teknologi ultrasonikasi memiliki potensi sebagai metode alternatif yang baik dan berkelanjutan untuk pengolahan lateks skala kecil hingga menengah, karena mampu mempercepat pemisahan menjadi 9 hari.