Penelitian ini mengkaji enkapsulasi lateks karet alam menggunakan maltodekstrin dan
sodium lauryl sulfate (SLS) untuk menghasilkan serbuk karet alam yang stabil, mudah
mengalir, dan memiliki tingkat kelengketan rendah. Serangkaian formulasi disiapkan
dengan mencampur lateks dengan berbagai konsentrasi maltodekstrin (150%, 200%,
250%, dan 300% terhadap massa karet kering) serta satu sampel dengan 300% SLS
sebagai bahan pembanding. Campuran dikeringkan menggunakan oven pada suhu
120 °C, lalu serbuk yang dihasilkan dianalisis melalui pengukuran ukuran partikel, uji
higroskopisitas, sudut diam, evaluasi kelengketan, dan uji redispersi.
Hasil menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi maltodekstrin memperbaiki sifat
serbuk, di mana Sampel D (300% maltodekstrin) menghasilkan ukuran partikel terkecil
(3,5 mm), tingkat penggumpalan terendah (13,20%), gaya kohesif terendah (0,0139 N),
dan aliran serbuk terbaik. SLS (Sampel K) menunjukkan redispersi yang sangat baik
(kehilangan massa 15,25%), namun juga menyerap lebih banyak kelembapan (8,62%)
dan menggumpal lebih tinggi (59,64%), yang menunjukkan stabilitas penyimpanan yang
buruk. Penelitian ini menyimpulkan bahwa maltodekstrin pada konsentrasi 250–300%
efektif menghasilkan serbuk karet yang tidak lengket dan stabil, sedangkan SLS,
meskipun baik dalam redispersi, kurang cocok karena sifat higroskopis dan residu gel
yang ditinggalkannya. Temuan ini memberikan dasar untuk pengembangan lebih lanjut
serbuk karet hasil spray drying dengan kinerja penanganan dan penyimpanan yang lebih
baik.
Perpustakaan Digital ITB