digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penyakit periodontal adalah penyakit oral yang umum terjadi dan dipicu oleh pembentukan biofilm oleh bakteri, salah satunya adalah Streptococcus mutans. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sediaan nanoemulgel yang mengandung ekstrak kunyit, ekstrak lada hitam, dan hidrolisat membran cangkang telur (HMCT) sebagai agen antibiofilm. Hasil pengujian aktivitas antibakteri menunjukkan KHM dari kombinasi ekstrak kunyit dan lada hitam adalah 10240 ?g/mL. Sedangkan, HMCT tidak menunjukkan aktivitas antibakteri, sehingga dalam sediaan digunakan untuk mempercepat wound-healing. Nanoemulsi dioptimasi menggunakan asam oleat sebagai fase minyak dan kombinasi tween 80-PEG 400 sebagai surfaktan-kosurfaktan yang disebut sebagai smix. Proses pembuatan dioptimasi melalui durasi homogenisasi dan sonikasi dengan metode self-nano emulsification dan ultrasonikasi. Rasio kombinasi surfaktan-kosurfaktan yang optimum ditentukan melalui diagram fase pseudoterner. Formula optimum mengandung 6% asam oleat dan 35% total smix (1:1) dengan ekstrak total sebesar 1,024%. Nanoemulsi yang dihasilkan memiliki ukuran globul 169,6 ± 13,72 nm dan indeks polidispersitas sebesar 0,309 ± 0,01. Basis gel optimum mengandung 2,5% kitosan dengan viskositas 31976,67 ± 408,08 cPs dan pH 6,77 ± 0,20. Sediaan nanoemulgel menunjukkan kestabilan fisik sampai siklus ke-3 freeze thaw dan mulai mengalami ketidakstabilan pada siklus ke-4. Aktivitas antibiofilm sediaan diuji menggunakan metode tissue culture plate (TCP) dan menunjukkan inhibisi biofilm sebesar 85,52 ± 9,09%, lebih tinggi dibandingkan basis tanpa zat aktif, yaitu 56,83 ± 7,54%. Penelitian ini menunjukkan bahwa nanoemulgel yang mengandung ekstrak kunyit, ekstrak lada hitam, dan HMCT berpotensi sebagai agen antibiofilm topikal terhadap Streptococcus mutans.