digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Trinitaty Bulan Marito Hutabarat
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Tingginya permintaan terhadap microgreens yang terus meningkat seiring kesadaran masyarakat akan pola makan sehat, membuka peluang besar dalam sektor pertanian modern. Namun, di sisi lain, praktik budidaya konvensional yang tidak ramah lingkungan berpotensi menyumbang emisi karbon dan memperburuk kondisi lingkungan. Hal ini mendorong perlunya inovasi dalam sistem budidaya yang tidak hanya produktif, tetapi juga berkelanjutan dan rendah emisi. Microgreens dipilih menjadi komoditas karena kandungan gizi yang tinggi, seperti vitamin C, E, K, dan mineral yang lebih tinggi dibandingkan sayuran dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi media tanam dengan pengayaan aliran gas CO? terhadap pertumbuhan, produktivitas, dan kualitas microgreens sunflower (Helianthus annuus) menggunakan sistem closed chamber. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RAL) dengan perbedaan media tanam dan pengaliran CO2 sebagai perlakuan. Data dianalisis menggunakan IBM SPSS Statistics versi 26, yang digunakan dengan lisensi individu.Terdapat 8 perlakuan yaitu P1 (50% kompos + 50% cocopeat), P2 (100 % insect frass), P3 (100 % vermikompos), P4 (90% kompos + 9% vermikompos + 1% insect frass) dengan P1-P4 tanpa pengaliran gas CO2, P5 (50% kompos + 50% cocopeat), P6 (100% insect frass), P7 (100% vermikompos), dan P8 (90% kompos + 9% vermikompos + 1% insect frass) dengan P5-P8 menggunakan pengaliran gas CO2 1000 - 1500 ppm. Parameter yang diamati mencakup persentase perkecambahan, tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, panjang akar, berat basah dan kering tajuk, berat basah dan kering akar, kadar air, shoot-root ratio, serta kandungan vitamin C dan klorofil. Kondisi lingkungan yaitu suhu ruangan, kelembaban ruangan, intensitas cahaya, konsentrasi CO2, EC dan TDS larutan nutrisi yang diukur selama masa penelitian. Growth performance terbaik diperoleh dari perlakuan P5 dengan media tanam yaitu 50% kompos + 50% cocopeat dan pengaliran gas CO2 (1000 - 1500 ppm) dengan persentase perkecambahan, tinggi tanaman, panjang akar, luas daun, bobot basah tajuk, bobot basah akar, bobot kering tajuk, kadar air, dan klorofil masing-masing sebesar 0,84 ± 0,04 %; 7,66 ± 0,02 cm; 8,95 ± 0,14 cm; 2,56 ± 0,20 cm2; 19,55 ± 0,03 g; 5,38 ± 0,02 g; 1,33 ± 0,00 g; 2,57 ± 0,38 g; 24,92 ± 0,03 %; 82,60 SPAD dan 14,63 (mg/L). Sementara itu, kandungan vitamin C terbaik diperoleh melalui perlakuan P1 dengan komposisi media tanam yaitu 50% kompos + 50% cocopeat tanpa pengaliran gas CO2 sebesar 8,33 mg/L. Sedangkan untuk nilai shoot root ratio tertinggi diperoleh melalui perlakuan P7 dengan media tanam 100% vermikompos sebesar 2,05 ± 0,03. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media tanam memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap parameter tinggi tanaman, bobot basah tajuk, bobot basah akar, bobot kering akar, bobot total, shoot root ratio, kadar air, kandungan klorofil SPAD dan klorofil total microgreens sunflower (Helianthus annuus). Namun, media tanam tidak berpengaruh nyata (P>0,05) pada luas daun, panjang akar, bobot kering tajuk, dan kandungan vitamin C microgreens sunflower (Helianthus annuus). Lalu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pengaliran gas CO2 memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap parameter tinggi tanaman, bobot basah tajuk, bobot basah akar, bobot kering akar, bobot total, kadar air, kandungan klorofil SPAD dan klorofil total microgreens sunflower (Helianthus annuus). Namun, pengaliran gas CO2 tidak berpengaruh nyata (P>0,05) pada luas daun, panjang akar, bobot kering tajuk, shoot root ratio dan kandungan vitamin C microgreens sunflower (Helianthus annuus). Secara umum, aplikasi kompos dan cocopeat serta pengaliran gas CO2 dapat meningkatkan growth performance dan kandungan klorofil microgreens sunflower (Helianthus annuus).