ABSTRAK Fathurrahman
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Fathurrahman
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Fathurrahman
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Fathurrahman
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Fathurrahman
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Fathurrahman
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Fathurrahman
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR PUSTAKA Fathurrahman
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Fathurrahman
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
super duplex stainless steel adalah salah satu tipe stainless steel yang memiliki paduan struktur mikro austenit dan ferit dengan rasio sekitar 1 : 1 yang menyebabkan paduan ini memiliki kombinasi ketahanan korosi dan sifat mekanik yang baik. SDSS banyak digunakan untuk aplikasi performa tinggi seperti pada industri chemical, petrochemical, dan offshore plant yang memungkinkan SDSS terpapar lingkungan dengan kondisi ekstrem. Namun, ketika terpapar temperatur tinggi (600 ºC – 1000 ºC) SDSS rentan mengalami penurunan ketahanan korosi karena presipitasi fasa sekunder yang menyebabkan terbentuknya zona deplesi kromium. Pada penelitian ini, dilakukan thermal aging dan solution annealing pada SDSS dan dianalisis struktur mikro yang dihasilkan serta dampaknya terhadap ketahanan korosi material.
Penelitian ini dilakukan pada material SDSS UNS S32760. Material diberikan perlakuan thermal aging pada temperatur 800 º C selama 1 jam dan perlakuan panas solution annealing pada temperatur 1000 °C dan 1100 ºC selama 1 jam. Material kemudian dikarakterisasi untuk melihat struktur mikro hasil perlakuan panas. Setelah diberi perlakuan panas, material akan diuji ketahanan korosinya menggunakan pengujian potensiostat dan kembali dilihat struktur mikronya setelah pengujian korosi.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa thermal aging pada 800 º C mampu memunculkan fasa sigma paling signifikan pada material sehingga menimbulkan terbentuknya zona deplesi kromium. Pada spesimen ini teramati struktur mikro paling terkorosi dibanding spesimen lain. Deplesi kromium akibat adanya fasa sigma menyebabkan daerah sekitar fasa rentan mengalami korosi, sehingga ketahanan korosi SDSS UNS S32760 juga turun.
Perpustakaan Digital ITB