digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Seiring meningkatnya skandal korporasi dan semakin tingginya perhatian publik terhadap isu keberlanjutan, dunia bisnis saat ini menuntut perusahaan untuk tidak hanya berfokus pada kinerja keuangan. Arus globalisasi dan tingginya ekspektasi pemangku kepentingan mendorong perusahaan untuk menjalankan praktik yang bertanggung jawab secara sosial sebagai strategi memperkuat kemampuan internal dan menjaga daya saing jangka panjang. ESG pun kini menjadi bagian penting dari strategi bisnis modern. Meski demikian, penelitian sebelumnya menunjukkan hasil yang beragam terkait dampak penerapan ESG terhadap kinerja keuangan perusahaan. Dalam konteks Indonesia yang termasuk pasar berkembang, kajian mengenai hal ini masih terbatas. Minimnya penekanan terhadap keberlanjutan membuat banyak perusahaan ragu apakah ESG akan membawa manfaat finansial dalam jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kinerja ESG dan kinerja keuangan perusahaan di Indonesia. Meski masih tergolong ekonomi berkembang, Indonesia mencatat kemajuan berarti dalam memperkuat praktik ESG, terutama setelah pandemi. Karena itu, penelitian ini menyoroti perusahaan yang masuk dalam ESG Sector Leaders IDX KEHATI Index pada periode tersebut, menggunakan data performa ESG dari Refinitiv Workspace untuk tahun 2021–2023. Untuk mempertimbangkan jeda dampak keuangan, digunakan jeda satu tahun, dengan kinerja keuangan diukur melalui Return on Assets (ROA) pada periode 2022–2024. Penelitian ini menggunakan metode Regresi Data Panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari seluruh perusahaan yang diamati, hanya pilar lingkungan yang berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan. Sementara itu, pilar sosial dan tata kelola belum memperlihatkan pengaruh yang terukur. Ketika analisis dikategorikan berdasarkan profil risiko industri, terlihat bahwa perusahaan dengan risiko sosial rendah dan risiko keseluruhan rendah, terutama di sektor keuangan, kesehatan, serta properti, memiliki hubungan positif signifikan terhadap kinerja keuangan. Perusahaan di kategori risiko lainnya masih belum menunjukkan hasil yang signifikan. Temuan ini menunjukkan bahwa upaya pemerintah dan perusahaan di Indonesia untuk memperkuat praktik ESG sudah membuahkan hasil, khususnya di pilar lingkungan dan pada sektor-sektor tertentu seperti keuangan, kesehatan, dan properti. Hal ini menegaskan perlunya investasi berkelanjutan dalam pengembangan prinsip ESG, dengan perhatian yang seimbang pada pilar sosial, tata kelola, dan sektor lainnya.