Perairan Cirebon memiliki karakteristik tingkat kekeruhan yang tinggi dan
kedalaman yang dangkal (±12 m), serta dipengaruhi aktivitas antropogenik seperti
input sungai, aktivitas budidaya kerang hijau, tambak, pelabuhan perikanan dan
aktivitas industri PLTU. Selain itu, variasi musiman juga turut memengaruhi
sirkulasi arus dan distribusi properti air laut seperti suhu, salinitas, klorofil-a,
nutrien (nitrat dan fosfat), oksigen terlarut (DO), serta turbiditas. Penelitian ini
bertujuan untuk mengkaji pola karakteristik arus musiman sebagai agen yang
mendistribusikan massa air, menganalisis pengaruh arus terhadap distribusi properti
air laut, mengevaluasi kontribusi faktor antropogenik serta menganalisis faktor
yang dominan dalam menentukan variasi properti air laut Cirebon.
Data yang digunakan terdiri dari 2 jenis data yaitu data primer dan data sekunder,
data primer merupakan data observasi dari dua seri stasiun: data stasiun CORE (11
stasiun) pada tahun 2022, 2024 dan April 2025; dan data stasiun JS (5 stasiun) yang
diukur setiap dua bulan mulai Januari 2022 hingga April 2025. Sementara data
sekunder merupakan data angin yang diperoleh dari ECMWF (European Centre for
Medium-Range Weather Forecasts). Pola sirkulasi arus divisualisasikan setiap
periode musim, sedangkan pengaruh arus terhadap properti air laut dianalisis
menggunakan metode Exploratory Data Analysis (EDA) melalui heatmap korelasi.
Metode Principal Component Analysis (PCA) digunakan untuk mengidentifikasi
komponen utama yang dominan, mengevaluasi pengaruh aktivitas antropogenik,
serta menentukan faktor dominan yang memengaruhi variabilitas properti air laut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik arus musim peralihan I, musim
timur, dan musim barat dominan menuju ke arah barat laut-utara (0,02-0,90 m/s)
mengikuti bentuk morfologi pesisir serta arus dominan lebih kuat berasosiasi
dengan pasang surut terutama saat surut, arus menjadi lebih cepat. Secara
keseluruhan pengaruh arus cukup kuat pada nilai dan distribusi fosfat (r=0,283),
nitrat (r=0,220), klorofil-a (r=-0,206) dan sangat kuat pada stasiun Hg dengan nitrat (r=0,949) dan fosfat (r=0,925). Hasil PCA menunjukkan kontribusi dari faktor lain
seperti aliran dari muara sungai dicirikan oleh stasiun 1Hg yang terletak 2,7 km dari
sungai Bondet; aktivitas budidaya kerang hijau dicirikan oleh stasiun 3Hg yang
terletak di area budidaya; dan pengaruh aktivitas industri PLTU dicirikan oleh
stasiun A yang terletak 2,5 km dari PLTU. Konsentrasi klorofil di perairan Cirebon
mengindikasikan adanya DCM (Deep Chlorophyll-a Maximum). Faktor dominan
yang mempengaruhi variasi properti air laut Cirebon yaitu siklus pasang surut
(neap-spring cycles), variasi musiman, fenomena intra musiman seperti Madden
Julian Oscillation (MJO) yang mempengaruhi curah hujan dan meningkatkan debit
sungai, dan beberapa periode tidak tentu yang disebabkan oleh kegiatan
antropogenik.
Perpustakaan Digital ITB