digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Liza Kurnia M
PUBLIC Open In Flipbook Rita Nurainni, S.I.Pus

Perairan Cirebon memiliki karakteristik tingkat kekeruhan yang tinggi dan kedalaman yang dangkal (±12 m), serta dipengaruhi aktivitas antropogenik seperti input sungai, aktivitas budidaya kerang hijau, tambak, pelabuhan perikanan dan aktivitas industri PLTU. Selain itu, variasi musiman juga turut memengaruhi sirkulasi arus dan distribusi properti air laut seperti suhu, salinitas, klorofil-a, nutrien (nitrat dan fosfat), oksigen terlarut (DO), serta turbiditas. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pola karakteristik arus musiman sebagai agen yang mendistribusikan massa air, menganalisis pengaruh arus terhadap distribusi properti air laut, mengevaluasi kontribusi faktor antropogenik serta menganalisis faktor yang dominan dalam menentukan variasi properti air laut Cirebon. Data yang digunakan terdiri dari 2 jenis data yaitu data primer dan data sekunder, data primer merupakan data observasi dari dua seri stasiun: data stasiun CORE (11 stasiun) pada tahun 2022, 2024 dan April 2025; dan data stasiun JS (5 stasiun) yang diukur setiap dua bulan mulai Januari 2022 hingga April 2025. Sementara data sekunder merupakan data angin yang diperoleh dari ECMWF (European Centre for Medium-Range Weather Forecasts). Pola sirkulasi arus divisualisasikan setiap periode musim, sedangkan pengaruh arus terhadap properti air laut dianalisis menggunakan metode Exploratory Data Analysis (EDA) melalui heatmap korelasi. Metode Principal Component Analysis (PCA) digunakan untuk mengidentifikasi komponen utama yang dominan, mengevaluasi pengaruh aktivitas antropogenik, serta menentukan faktor dominan yang memengaruhi variabilitas properti air laut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik arus musim peralihan I, musim timur, dan musim barat dominan menuju ke arah barat laut-utara (0,02-0,90 m/s) mengikuti bentuk morfologi pesisir serta arus dominan lebih kuat berasosiasi dengan pasang surut terutama saat surut, arus menjadi lebih cepat. Secara keseluruhan pengaruh arus cukup kuat pada nilai dan distribusi fosfat (r=0,283), nitrat (r=0,220), klorofil-a (r=-0,206) dan sangat kuat pada stasiun Hg dengan nitrat (r=0,949) dan fosfat (r=0,925). Hasil PCA menunjukkan kontribusi dari faktor lain seperti aliran dari muara sungai dicirikan oleh stasiun 1Hg yang terletak 2,7 km dari sungai Bondet; aktivitas budidaya kerang hijau dicirikan oleh stasiun 3Hg yang terletak di area budidaya; dan pengaruh aktivitas industri PLTU dicirikan oleh stasiun A yang terletak 2,5 km dari PLTU. Konsentrasi klorofil di perairan Cirebon mengindikasikan adanya DCM (Deep Chlorophyll-a Maximum). Faktor dominan yang mempengaruhi variasi properti air laut Cirebon yaitu siklus pasang surut (neap-spring cycles), variasi musiman, fenomena intra musiman seperti Madden Julian Oscillation (MJO) yang mempengaruhi curah hujan dan meningkatkan debit sungai, dan beberapa periode tidak tentu yang disebabkan oleh kegiatan antropogenik.