Teluk Benoa merupakan kawasan yang sangat dipengaruhi oleh aktivitas seharihari manusia karena fungsinya sebagai jalur transportasi dan pusat pariwisata.
Lokasinya yang berdekatan dengan daerah industri membuat Teluk Benoa kerap
kali dijadikan tempat pembuangan sampah akhir (TPSA). Hal ini dapat
menyebabkan Teluk Benoa mengalami pencemaran lingkungan. Oleh karena itu,
penelitian terkait waktu tinggal partikel perlu dilakukan untuk mengetahui lama
suatu partikel (contohnya sampah) tinggal di dalam teluk. Perhitungan waktu
tinggal partikel dilakukan dengan kombinasi model hidrodinamika dan model
particle tracking menggunakan model numerik Finite Volume Coastal Ocean
Model (FVCOM). Simulasi dilakukan pada musim hujan dan kemarau untuk
melihat pengaruh debit sungai terhadap pola sirkulasi arus dan waktu tinggal
partikel. Kondisi arus di Teluk Benoa cenderung dipengaruhi oleh pasang surut
dengan pola arus bolak-balik dari tenggara ke barat laut. Kecepatan arus maksimum
di Teluk Benoa mencapai nilai 1,065 m/s terjadi saat pasut purnama dan cenderung
melemah saat pasut perbani. Waktu tinggal partikel pada musim hujan dominan
bernilai 1?10 hari, sedangkan pada musim kemarau berkisar antara 11?20 hari.
Partikel cenderung akan terperangkap di daerah sempit dan tertutup seperti daerah
dermaga Pelabuhan Benoa dengan waktu tinggal >40 hari.