Data sea level anomaly (SLA) dalam kurun waktu 1995 – 2015 digunakan untuk
mempelajari karakteristik sirkulasi arus eddy di perairan barat laut Indonesia. Metode winding
angles yang telah dimodifikasi mampu mendeteksi 2316 anticyclonic eddies (AE) dan 2023
cyclonic eddies (CE). Rata-rata umur eddy yang terdeteksi adalah sekitar empat minggu. Mayoritas
sirkulasi arus eddy memiliki radius 40 – 100 km dan eddy dengan radius berskala meso (lebih dari
100 km) banyak terkonsentrasi di bagian utara (4° N - 10° N) perairan barat laut Indonesia. Nilai
energi kinetik eddy (EKE) bertambah sebanding dengan pertambahan radius, sedangkan nilai
vortisitas berbanding terbalik dengan radius. Sirkulasi arus eddy di perairan barat laut Indonesia
memiliki pola musiman yang berbeda, dimana pada musim timur (JJA) didominasi oleh AE dan
CE mendominasi di musim barat dengan periode yang lebih panjang dari November hingga Maret,
namun dengan rata-rata radius yang sama setiap bulannya. Periode dimana kejadian kejadian eddy
minimum, ditemukan perbedaan letak distribusi meridional eddy bervortisitas tinggi yang
menunjukan CE lebih didukung pembentukannya pada lintang yang lebih rendah daripada AE.