digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Data sea level anomaly (SLA) dalam kurun waktu 1995 – 2015 digunakan untuk mempelajari karakteristik sirkulasi arus eddy di perairan barat laut Indonesia. Metode winding angles yang telah dimodifikasi mampu mendeteksi 2316 anticyclonic eddies (AE) dan 2023 cyclonic eddies (CE). Rata-rata umur eddy yang terdeteksi adalah sekitar empat minggu. Mayoritas sirkulasi arus eddy memiliki radius 40 – 100 km dan eddy dengan radius berskala meso (lebih dari 100 km) banyak terkonsentrasi di bagian utara (4° N - 10° N) perairan barat laut Indonesia. Nilai energi kinetik eddy (EKE) bertambah sebanding dengan pertambahan radius, sedangkan nilai vortisitas berbanding terbalik dengan radius. Sirkulasi arus eddy di perairan barat laut Indonesia memiliki pola musiman yang berbeda, dimana pada musim timur (JJA) didominasi oleh AE dan CE mendominasi di musim barat dengan periode yang lebih panjang dari November hingga Maret, namun dengan rata-rata radius yang sama setiap bulannya. Periode dimana kejadian kejadian eddy minimum, ditemukan perbedaan letak distribusi meridional eddy bervortisitas tinggi yang menunjukan CE lebih didukung pembentukannya pada lintang yang lebih rendah daripada AE.