digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
PUBLIC Open In Flipbook Nugi Nugraha

Pencemaran tanah oleh hidrokarbon minyak bumi merupakan permasalahan lingkungan yang penting karena dapat menurunkan kualitas tanah serta berpotensi menimbulkan dampak toksik bagi ekosistem. Oleh karena itu, diperlukan metode remediasi yang efektif untuk menurunkan konsentrasi hidrokarbon di lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan membandingkan efektivitas tiga metode remediasi, yaitu soil washing, remediasi ultrasonik, serta soil washing berbantuan ultrasonik, dalam menurunkan kadar Total Petroleum Hydrocarbon (TPH) pada tanah tercemar. Evaluasi dilakukan dengan mengukur konsentrasi TPH pada tanah sebelum dan sesudah perlakuan, sehingga diperoleh gambaran kuantitatif mengenai efektivitas masing-masing metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode soil washing konvensional mampu menurunkan TPH hingga 36,05% pada durasi pencucian 60 menit dan ukuran partikel 0,85 mm pada kondisi optimal. Efektivitas metode ini lebih tinggi pada partikel berukuran besar karena struktur pori yang lebih terbuka sehingga larutan pencuci lebih mudah mengalir dan membawa kontaminan keluar. Remediasi ultrasonik menunjukkan hasil yang lebih baik dengan penurunan TPH mencapai 83,49% pada durasi sonifikasi 60 menit dan ukuran partikel 0,125 mm, di mana partikel kecil lebih efektif karena memiliki luas permukaan lebih besar sehingga energi ultrasonik lebih mudah ditransmisikan dan meningkatkan proses desorpsi hidrokarbon. Sementara itu, kombinasi soil washing berbantuan ultrasonik terbukti paling efektif dengan penurunan TPH tertinggi sebesar 86,67% pada durasi pencucian dan sonifikasi 60 menit dan ukuran partikel 0,85 mm, meskipun hasilnya lebih fluktuatif karena adanya dua mekanisme yang bekerja secara bersamaan. Penelitian ini juga memperlihatkan bahwa durasi perlakuan 60 menit memberikan hasil lebih baik dibandingkan durasi lebih singkat pada ketiga metode.