digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
PUBLIC Open In Flipbook Nugi Nugraha

Laporan TA
PUBLIC Open In Flipbook Nugi Nugraha Ringkasan

Pencemaran tanah oleh Total Petroleum Hydrocarbons (TPH) akibat aktivitas industri minyak bumi menimbulkan risiko serius bagi lingkungan. Upaya remediasi seringkali menghadapi kendala karena sifat TPH yang hidrofobik dan sulit terdegradasi. Kombinasi teknik remediasi kimia dan biologis dinilai menjanjikan, di mana oksidasi kimia dapat berperan sebagai pretreatment untuk memecah struktur kompleks hidrokarbon sehingga lebih mudah diakses oleh mikroorganisme dalam proses bioaugmentasi. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi efektivitas kombinasi remediasi oksidasi kimia menggunakan persulfat dan bioaugmentasi, dengan maupun tanpa penambahan surfaktan non-ionik Tween 80, dalam meningkatkan degradasi TPH. Uji remediasi dilakukan selama satu bulan pada tanah terkontaminasi minyak bumi berjenis silt loam dengan konsentrasi awal TPH 3%. Parameter yang diamati meliputi efisiensi penyisihan TPH, perubahan pH tanah, dan dinamika populasi mikroorganisme. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi bioaugmentasi dan surfaktan menghasilkan efisiensi penyisihan tertinggi sebesar 52,2% dengan peningkatan populasi mikroba hingga 10? CFU/g, sedangkan bioaugmentasi tanpa surfaktan mencapai 42,1%. Sebaliknya, perlakuan berbasis oksidasi kimia menunjukkan efisiensi lebih rendah (28,8%–36,8%) serta penurunan populasi mikroba akibat kondisi lingkungan ekstrem pasca-reaksi. Penambahan surfaktan pada perlakuan oksidasi kimia juga tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap peningkatan degradasi TPH. Secara keseluruhan, penelitian ini menegaskan bahwa strategi bioaugmentasi dengan penambahan surfaktan merupakan pendekatan paling efektif untuk remediasi tanah terkontaminasi TPH.