Abstrak - Muhammad Rayyan Fathan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER - Muhammad Rayyan Fathan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB I - Muhammad Rayyan Fathan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB II - Muhammad Rayyan Fathan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB III - Muhammad Rayyan Fathan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB IV - Muhammad Rayyan Fathan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB V - Muhammad Rayyan Fathan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA - Muhammad Rayyan Fathan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN - Muhammad Rayyan Fathan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Pada 2022, Indonesia memiliki cadangan bauksit sebesar 3,13 miliar ton, dengan 77,37% berada di Provinsi Kalimantan Barat. Dalam memaksimalkan potensi endapan bauksit laterit khususnya di wilayah Kalimantan Barat diperlukan eksplorasi wilayah baru dan analisis langsung di lapangan guna meningkatkan ketahanan cadangan bauksit di Indonesia. Dalam eksplorasi bauksit, faktor litologi dan morfologi menjadi hal yang paling diperhatikan karena memengaruhi distribusi ketebalan dan kadar aluminium pada endapan bauksit laterit. Dua faktor tersebut juga memiliki variasi yang tinggi pada skala lokal, sehingga diperlukan pemetaan geologi dan morfologi secara langsung di lapangan untuk mengetahui variasi jenis litologi dan bentuk morfologi serta pengaruhnya terhadap ketebalan lapisan bauksit dan kualitas bauksit pada daerah penelitian. Daerah penelitian termasuk dalam wilayah Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUP OP) Tayan milik PT ANTAM Tbk., Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat. Metode penelitian meliputi pemetaan geologi, pemetaan geomorfologi, dan penggalian sumur uji. Analisis yang dilakukan meliputi analisis petrografi, analisis kelurusan struktur, analisis kemiringan lereng, dan analisis statistik deskriptif. Analisis statistik deskriptif digunakan untuk menentukan nilai ketebalan dan kualitas bauksit, yaitu dengan menggunakan data 22 titik sumur uji dari PT ANTAM Tbk. tahun 2001.
Daerah penelitian terdiri dari empat satuan geomorfologi yaitu Satuan Dataran Aluvial, Satuan Perbukitan Bergelombang Miring Intrusi, Satuan Perbukitan Bergelombang Curam Intrusi, dan Satuan Perbukitan Curam Malihan. Terdapat enam satuan geologi dari tua ke muda secara berurutan yaitu Satuan Metabatupasir, Satuan Diorit, Satuan Tonalit, Satuan Diorit Hornblenda, Satuan Gabro, dan Satuan Endapan Aluvial. Lokasi sumur uji tersebar pada morfologi perbukitan bergelombang dengan kemiringan lereng miring hingga curam, serta tersebar pada litologi diorit, tonalit, dan gabro. Hasil analisis ketebalan dan kualitas lapisan bauksit, diperoleh lapisan bauksit yang tebal dan kualitas kadar Al2O3 yang tinggi berada pada morfologi perbukitan bergelombang dengan kemiringan miring hingga agak curam dengan batuan asal diorit.
Perpustakaan Digital ITB