ABSTRAK - Angela Valentina Saputra
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Indonesia merupakan negara dengan tingkat limbah makanan yang tinggi, termasuk buah-buahan, yang mencapai 30% dari total produksi buah. Smart packaging dalam bentuk label indikator kesegaran berbasis antosianin dan Soy Protein Isolate (SPI) dapat menjadi solusi untuk mengurangi pemborosan dengan memberikan informasi visual mengenai kondisi produk yang ada di dalam kemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi SPI terhadap karakteristik label indikator smart packaging berbasis antosianin yang diekstraksi dari limbah ubi jalar ungu (Ipomoea batatas (L.) Lam). Label indikator dibuat menggunakan pati jagung (2,5%) sebagai matriks, dengan penambahan gliserol sebagai plasticizer dan SPI sebagai agen pengikat (crosslinking agent). Disain percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap sederhana dengan perlakuan variasi konsentrasi SPI 0%, 1%, 2%, 3%, dan 4%. Karakteristik label indikator diuji melalui beberapa parameter, meliputi sensitivitas pH, stabilitas warna terhadap suhu penyimpanan (4°C dan 25°C), daya serap air, reversibilitas warna, dan biodegradabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan SPI berpengaruh terhadap karakteristik label, di mana konsentrasi 1% menghasilkan performa terbaik, ditandai dengan nilai stabilitas warna terendah pada suhu dingin (?E*ab = 5,15), laju biodegradasi tertinggi (97,33% pada hari ke-4), respons warna paling variatif terhadap pH, serta ketahanan fisik label yang baik. Oleh karena itu, konsentrasi SPI 1% direkomendasikan sebagai formulasi paling efektif untuk aplikasi label indikator kesegaran berbasis antosianin.
Perpustakaan Digital ITB