digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Helga Evangelina
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Produksi kedelai nasional di Indonesia masih belum mampu memenuhi kebutuhan konsumsi, dengan sekitar 81% kebutuhan dalam negeri dipenuhi melalui impor. Rendahnya produksi domestik disebabkan oleh berbagai kendala seperti keterbatasan lahan, serangan hama dan penyakit, serta masih terbatasnya pemahaman dan penerapan teknologi pemupukan yang tepat, seperti kombinasi antara bokashi dari limbah daun singkong dan pupuk urea. Sebagai tanaman legum, kedelai memiliki kemampuan bersimbiosis dengan bakteri pengikat nitrogen, namun tetap membutuhkan tambahan nitrogen dari luar untuk mendukung pertumbuhan dan hasil panen yang maksimal. Salah satu alternatif inovatif yang dapat diterapkan adalah pemanfaatan limbah organik, khususnya daun singkong, sebagai bahan dasar pembuatan pupuk bokashi yang ramah lingkungan dan kaya unsur hara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi bokashi daun singkong dan pupuk urea terhadap parameter ukur pertumbuhan, biomassa, dan kandungan protein biji kedelai (Glycine max (L.) Merrill), serta komposisi pupuk bokashi dan dosis pupuk urea yang paling baik untuk tanaman kedelai. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 16 perlakuan dan 3 ulangan. Komposisi bokashi terdiri atas tanpa bokashi, serta bokashi dengan rasio limbah daun singkong terhadap kotoran kambing masing-masing 1:9, 2:8, dan 3:7. Adapun dosis pupuk urea yang digunakan meliputi tanpa urea, ½ dosis rekomendasi, dosis penuh, dan 1½ kali dosis rekomendasi. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, jumlah cabang dan buku pada batang utama, biomassa tajuk dan akar, kadar air tajuk dan akar, jumlah polong, jumlah dan bobot biji, jumlah nodul akar, serta kandungan protein biji kedelai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi bokashi daun singkong dan pupuk urea berpengaruh terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, jumlah cabang pada batang utama, jumlah polong total, jumlah polong berisi, jumlah polong hampa, bobot 100 biji, total jumlah nodul akar, dan bobot akar tanaman kedelai. Perlakuan dengan bokashi berkomposisi 20% daun singkong dan 80% kotoran kambing yang dipadukan dengan ½ dosis urea rekomendasi menunjukkan hasil paling baik, khususnya dalam meningkatkan pembentukan polong pada tanaman kedelai. Hal ini mengindikasikan adanya keseimbangan suplai nitrogen melalui fiksasi biologis dan ketersediaan nutrisi dari pupuk urea yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman kedelai.