Tingginya kebutuhan akan hasil pertanian yang berkelanjutan mendorong pemanfaatan kombinasi pupuk organik dan anorganik untuk mendukung pertumbuhan tanaman sayuran. Limbah daun singkong yang belum dimanfaatkan optimal berpotensi dijadikan pupuk Bokashi limbah daun singkong sebagai sumber bahan organik yang berpotensi meningkatkan kesuburan tanah, sementara pupuk urea menyediakan unsur hara esensial secara cepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi campuran pupuk bokashi limbah singkong (Manihot esculenta) dan pupuk urea terhadap parameter vegetatif, biomassa, dan kadar klorofil tanaman sawi hijau (Brassica juncea L.). Penelitian dilaksanakan dalam screen house menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 16 kombinasi perlakuan dan 3 ulangan berdasarkan variasi komposisi bokashi (limbah daun singkong & kotoran hewan) dan dosis pupuk urea. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, biomassa basah dan kering akar dan tajuk, rasio akar-tajuk, dan kadar klorofil. Kondisi lingkungan seperti suhu, kelembaban, intensitas cahaya, pH dan suhu tanah diamati selama masa penelitian. Perlakuan terbaik diperoleh pada dosis bokashi 20% limbah singkong + 80% kotoran hewan dengan urea 1½ dosis rekomendasi, dengan tinggi tanaman 34,02 cm ; jumlah daun 8,67 helai ; luas daun 119,28 cm2 ; biomassa tajuk basah dan kering sebesar 46,14 g dan 26,21 g ; biomassa akar basah dan kering sebesar 10,70 g dan 7,17 g ; root-shoot ratio 0,35 ; serta kadar klorofil tertinggi sebesar 2,14 mg/g. Penelitian ini menunjukkan bahwa kombinasi pupuk bokashi limbah singkong dan pupuk urea berpengaruh terhadap parameter tinggi tanaman, biomassa basah tajuk, serta kandungan klorofil. Namun, tidak berpengaruh terhadap parameter jumlah dan luas daun, biomassa basah dan kering akar, serta root-shoot ratio.
Perpustakaan Digital ITB