Abstrak - ALIFIA SEKAR CAHYANI
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Epilepsi merupakan suatu kondisi disfungsi sistem saraf pusat yang diindikasikan dengan adanya aktivitas impuls berlebih, sehingga menimbulkan kejang berulang dan gerakan motorik di luar kendali. VPA (Valproic Acid) merupakan salah satu obat anti epilepsi (OAE) yang diklaim memiliki efektivitas tinggi dengan jangkauan spektrum kejang yang luas. Meskipun diklaim sebagai OAE lini pertama, namun penggunaan obat ini selama periode kehamilan dapat meningkatkan prevalensi malformasi kongenital major sebesar 10%. Salah satunya adalah munculnya resiko janin mengalami kegagalan penutupan bumbung neural yang mengakibatkan NTD (Neural Tube Defect). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efek pemberian VPA terhadap performa reproduksi serta ekspresi relatif gen TYMS dan LRP-6 pada masa terbentuknya bumbung neural. Penelitian ini menggunakan 40 mencit betina bunting galur BALB/c yang dikelompokkan dalam lima kelompok perlakuan, yaitu: (1) kontrol (akuades), (2) kontrol pelarut (PBS), (3) VPA dosis 400 mg/KgBB, (4) VPA dosis 500 mg/KgBB, (5) VPA dosis 600 mg/KgBB. Pendedahan dilakukan secara injeksi intraperitoneal (IP) pada usia kebuntingan (UK) 7 – 9 hari, yaitu pada interval spesifik berlangsungnya neurulasi. Mencit dikorbankan dan dibedah pada UK-13 hari untuk menentukan performa reproduksi dengan cara menghitung jumlah impantasi, embrio hidup, embrio resorp, berat fetus, dan Crown Rump Length (CRL). Ekspresi relatif gen TYMS dan LRP-6 dilakukan dengan cara mengisolasi embrio dari induk mencit UK-10 hari. RNA total diekstraksi dari jaringan neural embrio, kemudian dilakukan RT-qPCR dengan normalisasi menggunakan gen GAPDH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendedahan VPA selama periode neurulasi tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap rata-rata implantasi (p-value > 0.05), namun, pemberian VPA secara signifikan meningkatkan frekuensi kejadian resorpsi embrio (p-value < 0.05) dengan persentase berturut-turut sebesar 5%, 21%, dan 19.7%. Dari total 269 fetus hidup, teridentifikasi bahwa 24 di antaranya mengalami NTD dan 2 di antaranya mengalami IUGR (Intra Uterine Growth Restriction). Paparan VPA secara signifikan menghambat pertumbuhan fetus yang ditandai dengan berat badan serta ukuran CRL lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol dan kontrol pelarut (p-value < 0.05). Kemudian untuk menjustifikasi bahwa proses neurulasi mengalami disrupsi, dilakukan analisis ekspresi relatif gen TYMS dan LRP-6 di area kranial fetus. Data pengamatan menunjukkan bahwa VPA dosis 600 mg/Kg BB secara signifikan menurunkan level ekspresi gen TYMS sebesar 0.5 kali lebih rendah dibandingkan dengan kontrol (p-value < 0.05), serta VPA dosis 500 mg/Kg BB dan 600 mg/KgBB menurunkan level ekspresi gen LRP-6 0.5 kali lebih rendah dibandingkan dengan kontrol (p-value < 0.05).
Perpustakaan Digital ITB