ABSTRAK - Stephanie Angelica
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Stephanie Angelica
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Stephanie Angelica
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Stephanie Angelica
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Stephanie Angelica
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Stephanie Angelica
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Stephanie Angelica
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR PUSTAKA Stephanie Angelica
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Stephanie Angelica
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Infeksi dengue (DENV) merupakan penyakit endemik di Indonesia dengan gejala klinis
yang sering menyerupai infeksi Arbovirus lain seperti Flavivirus dan Alphavirus. Rapid
test NS1 umum digunakan untuk deteksi awal dengue, namun sensitivitasnya menurun
setelah hari ke-7 infeksi, sehingga diperlukan konfirmasi dengan metode molekuler, seperti
RT-qPCR. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi patogen pada pasien suspek dengue
dengan hasil NS1 negatif dan gejala atipikal, mengevaluasi manifestasi klinis pada pasien
anak (0–12 tahun) dan dewasa (>12 tahun), serta melakukan analisis filogenetik virus yang
ditemukan pada pasien. Sebanyak 205 sampel serum diuji menggunakan RT-qPCR yang
menargetkan gen NS5 (pan-flavivirus) dan E1 (CHIKV). Gen NS5 dipilih karena
konservatif di domain MTase dan RdRp antar Flavivirus dengan variasi lokal pada interdomain
linker, sementara gen E1 dipilih karena konservatif antar genotipe
CHIKV.Ditemukan RNA pan-flavivirus pada 1 pasien, CHIKV pada 50 pasien, dan
keduanya pada 5 pasien. Analisis risiko relatif (RR) menunjukkan bahwa gejala manifestasi
perdarahan dan ruam lebih dominan pada pasien anak +RT-qPCR pan-flavivirus,
sementara nyeri otot, sakit kepala, manifestasi perdarahan lebih dominan pada pasien anak,
serta mual/muntah dan ruam pada pasien dewasa +RT-qPCR CHIKV. Infeksi sampel pada
kultur sel Vero CCL-81 menunjukkan CPE pada salah satu sampel yang dikonfirmasi
positif CHIKV melalui RT-qPCR, dan 18 sampel dengan CPE tidak jelas disubkultur
ulang. Terindikasi adanya peningkatan viral load terdeteksi pada salah satu supernatan
hasil subkultur, serta indikasi infeksi CHIKV pada satu sampel lainnya yang sebelumnya
hanya positif pan-flavivirus. Sepuluh sampel dikirim untuk sekuensing sebagai perwakilan
sampel positif RT-qPCR. Empat sampel menunjukkan kemiripan NS5 dengan DENV-3
melalui BLAST, namun hanya dua membentuk contig utuh, dan 3 sampel sesuai dengan
sekuens E1 CHIKV, dengan satu di antaranya berhasil dirakit menjadi contig lengkap.
Ketiga contig menunjukkan kekerabatan kedua sekuens NS5 dengan DENV-3 genotipe III
dan sekuens E1 dengan CHIKV genotipe Asia yang beredar di Asia Tenggara. Analisis
mutasi menunjukkan adanya perubahan non-sinonim pada domain RdRp dan E1 yang
berpotensi memengaruhi fungsi protein. Penelitian ini menunjukkan dominasi infeksi
CHIKV pada kasus dengue NS1-negatif, serta mendukung metode deteksi molekuler untuk
kasus infeksi virus.
Perpustakaan Digital ITB