digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Supra Dewi Kencana Putri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Asam valproat (VPA) adalah obat yang digunakan dalam mengatasi kejang pada kasus epilepsi. Konsumsi VPA selama kehamilan dapat meningkatkan risiko neural tube defect (NTD) sebesar 1-2%. Terdapat beberapa mekanisme teratogenesis VPA, salah satunya senyawa tersebut dapat berperan sebagai histone deacetylase inhibitor (HDACi). Gangguan ekspresi enzim HDAC dapat mengganggu ekspresi gen bone morphogenetic protein-2 (BMP2) yang berperanan dalam penentuan nasib, proliferasi, dan diferensiasi sel. Level ekspresi BMP 2 yang terganggu dapat meningkatkan risiko NTD. Mencit BALB/c betina bunting (40 ekor) dibagi ke dalam kelompok kontrol (K, di injeksi dengan aquades), kontrol pelarut (KP, di injeksi dengan PBS), dan P1 diinjeksi dengan VPA dosis 400 mg/kg berat badan (BB), P2 diinjeksi dengan VPA dosis 500 mg/kg BB, P3 diinjeksi dengan VPA dosis 600 mg/kg BB dengan injeksi harian yang dilakukan secara intraperitoneal (IP) pada usia kebuntingan (UK) 7 hingga 9 hari. Mencit dikorbankan pada UK 13 hari dan dibedah, jumlah implantasi, jumlah embrio hidup, jumlah resorpsi, berat embrio dan crown rump length (CRL) embrio, dan jumlah embrio dengan neural tube defect (NTD) diamati pada pembedahan UK 13 hari. Sedangkan ekspresi relatif gen BMP2 didapatkan dari jaringan neural embrio didapatkan dari pembedahan UK 10 hari dengan metode qRT-PCR yang dinormalisasi GAPDH. Pemberian VPA selama UK 7 hingga UK 9 tidak memberikan perbedaan nyata terhadap rerata jumlah implantasi pada masing-masing perlakuan, tetapi meningkatkan persentase embrio yang mengalami resorpsi, menurunkan rerata berat badan, dan CRL embrio yang berbeda secara nyata. Persentase embrio yang mengalami NTD meningkat secara nyata pada kelompok induk mencit yang diberi VPA dosis 600 mg/kgBB. Ekspresi gen BM2 pada jaringan neural embrio mencit usia 10 hari terdeteksi mengalami penurunan namun tidak berbeda nyata.