ABSTRAK - Hikmah Amaliah Muhram
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Indonesia merupakan negara dengan konsumsi plastik yang cukup tinggi. Sebagian besar konsumsi plastik digunakan untuk kemasan produk pangan. Namun, penggunaan plastik seperti styrofoam sebagai kemasan pangan memiliki beberapa kelemahan sehingga dibutuhkan suatu alternatif yaitu biodegradable foam yang berasal dari bahan alami seperti pati, namun biodegradable foam yang terbuat dari pati memiliki kekurangan pada karakteristik yang dihasilkan berupa daya serap airnya yang tinggi, sehingga dilakukan pelapisan dengan soy wax untuk mengurangi daya serap air dan meningkatkan karakteristiknya. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan pengaruh variasi konsentrasi soy wax (0%, 4%, 5%, 6%, dan 7%) terhadap karakteristik biodegradable foam, serta menentukan konsentrasi soy wax yang terbaik berdasarkan nilai daya serap air, kadar air, kerapatan, kuat tarik, perpanjangan putus, biodegradabilitas, dan warna. Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin tinggi konsentrasi soy wax maka akan semakin rendah nilai daya serap air dan kadar air biodegradable foam. Nilai daya serap air dengan konsentrasi soy wax 0%, 4%, 5%, 6%, dan 7% secara berturut-turut adalah 31,63%; 25,88%; 19,24%; 13,86%; dan 12,73%. Sedangkan nilai kadar air dengan konsentrasi soy wax 0%, 4%, 5%, 6%, dan 7% secara berturut-turut adalah 8,44%; 8,18%; 8,01%; 7,85%; dan 7,52%. Variasi konsentrasi soy wax tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kerapatan, kuat tarik, dan perpanjangan putus. Namun, berpengaruh secara signifikan terhadap warna dan biodegradabilitas. Semakin tinggi konsentrasi soy wax maka akan menghasilkan warna biodegradable foam yang lebih cerah, namun mengurangi daya degradabilitasnya.
Perpustakaan Digital ITB