Abstrak - May Link Sianggaran
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Permintaan selada keriting hijau (Lactuca sativa L. var. New Grand Rapids) dengan sistem
produksi biomassa baby leaf semakin meningkat sehingga mendorong penerapan teknologi
penyinaran buatan untuk meningkatkan pertumbuhan di lingkungan terkendali. Penelitian
ini bertujuan untuk menentukan pengaruh aplikasi grow light menggunakan Light Emitting
Diode (LED) terhadap pertumbuhan, kandungan klorofil, karotenoid, dan vitamin C pada
selada, serta menentukan waktu penyinaran yang paling efektif. Penelitian ini dilakukan
menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan lima perlakuan penyinaran.
Perlakuan terdiri dari sinar matahari sebagai kontrol (P1), penyinaran selama 24 jam (P2),
penyinaran selama 20 jam (P3), penyinaran selama 16 jam (P4), dan penyinaran selama 12
jam (P5) dan masing-masing diberikan lima ulangan. Nilai Photosynthetic Photon Flux
Density (PPFD) sebesar 180 ?mol/s/m². Parameter pertumbuhan yang diamati adalah
tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot basah tajuk, bobot basah tajuk, bobot kering
tajuk, shoot-root ratio, kandungan klorofil, kandungan karotenoid, dan kandungan vitamin
C. Kondisi lingkungan yang diamati diantaranya suhu udara, kelembaban udara, suhu
media tanaman, kelembaban media tanam, dan pH media tanam yang diukur selama
penelitian. Penyinaran dengan LED memberikan pengaruh nyata terhadap parameter tinggi
tanaman, bobot basah tajuk, dan kandungan vitamin C pada tanaman selada keriting hijau.
Pertumbuhan tinggi tanaman, bobot basah tajuk dan klorofil terbaik diperoleh dari
perlakuan penyinaran selama 16 jam per hari dengan tinggi tanaman, bobot basah, dan
klorofil masing-masing sebesar 14,6 cm; 3,59 g; dan 35,7 mg/L. Sementara itu, vitamin C
terbaik diperoleh melalui perlakuan penyinaran selama 24 jam nilai sebesar 0,34%. Hasil
penelitian yang dilakukan dengan analisis anova one way dengan taraf signifikansi 5%.
Jika terdapat perbedaan yang signifikan, analisis dilanjutkan dengan uji Duncan pada taraf
signifikansi 5% guna mengidentifikasi perbedaan antar perlakuan.
Perpustakaan Digital ITB