digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Hani Amaliyah
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Hani Amaliyah
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Hani Amaliyah
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Hani Amaliyah
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Hani Amaliyah
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Hani Amaliyah
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Hani Amaliyah
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN Hani Amaliyah
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

Tanaman pepohonan Moringa oleifera Lam. memiliki potensi tinggi sebagai sumber senyawa bioaktif, seperti kuersetin, tanin, dan vitamin C yang berperan sebagai antioksidan alami. Kandungan metabolit sekunder tersebut memiliki nilai penting dalam bidang pangan fungsional dan kesehatan. Akumulasi senyawa bioaktif dalam tanaman dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti cekaman salinitas. Cekaman salinitas dapat menginduksi jalur metabolisme sekunder tanaman sebagai bentuk adaptasi terhadap stres abiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian salinitas terhadap pertumbuhan serta kadar kuersetin, tanin, dan vitamin C pada tanaman kelor. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh cekaman salinitas terhadap pertumbuhan dan kandungan kuersetin, tanin, serta vitamin C pada tanaman kelor. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan lima cekaman salinitas berupa konsentrasi NaCl (0 mM, 25 mM, 50 mM, 75 mM, dan 100 mM) selama 35 hari dengan enam ulangan pada setiap cekaman. Parameter yang diamati meliputi laju pertumbuhan mutlak tinggi tanaman dan jumlah daun yang diukur setiap minggu, serta kadar kuersetin, tanin, dan vitamin C pada akhir periode cekaman. Analisis kuantitatif metabolit sekunder dilakukan secara spektrofotometrik, sedangkan data dianalisis secara statistik menggunakan uji ANOVA dan uji lanjut Tukey HSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cekaman salinitas tidak berpengaruh terhadap laju pertumbuhan tinggi tanaman, laju pertumbuhan jumlah daun, dan kadar kuersetin tanaman kelor. Cekaman salinitas 50 mM menghasilkan kadar tanin tertinggi sebesar 18,02 ± 0,61 g(GAE)/kg, sedangkan cekaman 75 mM menghasilkan kadar vitamin C tertinggi sebesar 0,425 ± 0,093 mg/100 g pada tanaman kelor. Cekaman salinitas tidak berpengaruh terhadap kadar kuersetin tanaman kelor. Penelitian ini menunjukkan bahwa salinitas dapat meningkatkan kandungan metabolit sekunder pada tanaman kelor tanpa menurunkan performa pertumbuhan secara drastis.