ABSTRAK Lingga Hanum
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Polarisasi merupakan fenomena fisik yang menggambarkan orientasi osilasi
medan listrik pada gelombang cahaya. Salah satu jenis polarisasi adalah polarisasi
linier yang terjadi ketika medan listrik berosilasi dalam satu bidang tetap
sepanjang arah rambat cahaya. Dalam astronomi, pengamatan polarisasi berperan
penting dalam mengungkap sifat fisik dan komposisi permukaan objek,
termasuk Bulan. Penelitian ini memanfaatkan detektor CMOS Polarsens™
berbasis Polarization Filter Array (PFA) dari Sony yang mampu merekam
intensitas polarisasi pada empat orientasi sudut secara simultan (0°, 45°, 90°,
dan 135°). Detektor dipadukan dengan kamera monokrom The Imaging Source
DZK-33UX250 (2448×2048 piksel; 3.45 ?m) dan teleskop Celestron 11”
f/2.2 Rowe-Ackermann Schmidt Astrograph (RASA 11) V2, tanpa penggunaan
filter tambahan.
Tugas akhir ini bertujuan untuk menguji kemampuan Polarsens™ dalam pengamatan
polarisasi objek astronomi, khususnya Bulan. Analisis dilakukan
pada sudut fase Bulan ?109.6?, ?87.54?, ?76.8?, dan 54.4?. Citra mentah
diproses melalui demosaicing yang menerapkan metode weighted bilinear interpolation.
Intensitas tiap sudut polarisasi yang telah dipisahkan digunakan
untuk menghitung parameter Stokes (I, Q, dan U) yang kemudian membentuk
citra Angle of Linear Polarization (AoLP) dan Degree of Linear Polarization
(DoLP). Hasil citra dibandingkan antara yang diperoleh dari kode adaptasi
Venkatesulu dan Shaw (2024) dan perangkat lunak IC Capture. Nilai rata-rata
DoLP cakram Bulan juga dibandingkan dengan hasil Venkatesulu dan Shaw
(2024). Hasil menunjukkan kesesuaian dengan tren literatur, namun akurasi
masih dapat ditingkatkan melalui kalibrasi polarimetrik penuh untuk memperhitungkan
efek instrumental. Temuan ini mengindikasikan bahwa Polarsens™
memiliki potensi untuk pengamatan polarisasi astronomi di masa mendatang.
Perpustakaan Digital ITB