Suatu Industri Farmasi yang memasarkan produknya di Indonesia wajib menerapkan Cara
Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) terkini (CPOB 2024). Salah satu aspek dalam CPOB 2024
adalah Manajemen Risiko Mutu. Untuk mengkaji risiko mutu, salah satu metode yang dapat
digunakan adalah FMEA (Failure Mode and Effect Analysis). Penelitian ini bertujuan untuk
memberikan gambaran terkait risiko yang terjadi pada bagian quality operation serta
memberikan informasi tindakan perbaikan dan pencegahan terhadap risiko agar dapat dijadikan
pedoman bagi manajemen perusahaan. Penelitian diawali dengan focus group discussion untuk
membahas dokumen yang diperlukan dalam pembuatan kajian risiko pada bagian quality
operation, pembuatan FMEA, penentuan tindakan mitigasi dan pembuatan action priority
matrix serta sistem pelaksanaan pemantauan efektivitas tindakan mitigasi. Berdasarkan hasil
kajian terhadap bagian quality operation, dihasilkan total mode kegagalan (failure mode)
sebanyak 221 failure mode yang terdiri dari 217 risiko rendah, 4 risiko sedang, dan 0 risiko
tinggi. Berdasarkan kajian risiko mutu tersebut didapatkan 9 macam tindakan mitigasi yang
akan dilakukan yang terdiri dari 1 tindakan perbaikan cepat dan 8 tindakan pelengkap. Kajian
risiko mutu dengan metode FMEA telah dirancang sesuai dengan bagian quality operation
yang ada di PT.BAS. Risiko pada bagian quality operation secara menyeluruh dapat
diidentifikasi lebih awal untuk dapat mencegah penyimpangan dan keluhan berulang.
Perpustakaan Digital ITB