Industri percetakan digital Indonesia siap untuk tumbuh, terutama di sektor kemasan, dengan permintaan pasar yang kuat dan kemajuan teknologi yang mendorong sektor ini. Namun, meskipun prospek positif ini, PT. Samafitro menghadapi tantangan signifikan akibat pengembangan sumber daya manusia dan praktik Manajemen Pengetahuan (MP) yang tidak memadai. Perusahaan yang merupakan distributor terkemuka di sektor percetakan digital ini masih berjuang dengan skor Net Promoter Score (NPS) yang rendah, yang menunjukkan adanya kesenjangan dalam kepuasan pelanggan dan kualitas layanan purna jual. Masalah ini timbul dari aliran pengetahuan yang tidak konsisten, proses internal yang tidak efektif, dan kurangnya sistem MP yang terintegrasi untuk meningkatkan kinerja. Sistem MP yang ada di perusahaan saat ini terfragmentasi, dengan proses aliran pengetahuan informal dan kompetensi karyawan yang tidak konsisten. Untuk mengatasi hal ini, PT. Samafitro memerlukan pendekatan MP yang terstruktur yang dapat meningkatkan efisiensi operasional, memperbaiki keterampilan karyawan, dan pada akhirnya meningkatkan kepuasan pelanggan.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif melalui kuesioner terstruktur, yaitu APQC Knowledge Management Capability Assessment dan Organizational Culture Survey. Tujuannya adalah untuk menilai tingkat kematangan manajemen pengetahuan dan kesiapan budaya organisasi, serta merancang strategi knowledge management yang sesuai untuk meningkatkan kinerja Departemen Business Support. Analisis dilakukan secara deskriptif dan komparatif untuk mengidentifikasi kesenjangan pengetahuan kritis dan kekuatan kapabilitas, yang selanjutnya menjadi dasar rekomendasi KM yang disesuaikan.
Penelitian ini difokuskan pada Divisi Business Communication Service PT. Samafitro, dengan tujuan mendukung pencapaian target Net Promoter Score (NPS) melalui peningkatan praktik manajemen pengetahuan. Temuan awal menunjukkan bahwa praktik MP perusahaan masih kurang berkembang, dengan kurangnya keselarasan antara inisiatif MP dan tujuan bisnis, serta kurangnya praktik berbagi pengetahuan yang terstandarisasi dan inisiatif pengembangan karyawan.
Sebagai kesimpulan, studi ini menekankan pentingnya strategi MP yang komprehensif dalam mendorong kesuksesan bisnis. Dengan mengembangkan sistem MP yang terstruktur dan selaras dengan tujuan strategis PT Samafitro, perusahaan dapat meningkatkan kinerja Departemen Business Support, menuju peningkatan kepuasan pelanggan dan daya saing jangka panjang di industri percetakan digital. Solusi yang diusulkan diharapkan tidak hanya dapat meningkatkan praktik berbagi pengetahuan tetapi juga mendorong budaya pembelajaran dan perbaikan berkelanjutan dalam organisasi.
Perpustakaan Digital ITB