COVER Zahra Aliyya Riantri
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Zahra Aliyya Riantri
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Zahra Aliyya Riantri
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Zahra Aliyya Riantri
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Zahra Aliyya Riantri
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Zahra Aliyya Riantri
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Zahra Aliyya Riantri
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Zahra Aliyya Riantri
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Zahra Aliyya Riantri
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
INDICO adalah anak perusahaan Telkomsel yang bergerak di bidang digitalisasi agribisnis.
INDICO sedang menghadapi permasalahan dalam pengelolaan pengetahuan pada DFE
Poultry. Tidak semua inovasi yang dikembangkan INDICO digunakan secara kontinu di
lapangan, menandakan adanya permasalahan pada tingkat adopsi inovasi teknologi yang
dikembangkan. Selain itu, terdapat permasalahan operasional pula yang dapat memengaruhi
efisiensi bahkan tujuan strategis INDICO. Akar permasalahan terletak pada belum adanya
inisiatif dari perusahaan untuk merumuskan strategi manajemen pengetahuan untuk DFE
Poultry. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan proses bisnis DFE Poultry,
mengidentifikasi kebutuhan pengetahuan, dan merumuskan strategi manajemen
pengetahuan yang sesuai dengan karakteristik organisasi INDICO.
Penelitian ini menggunakan model lima tahapan manajemen pengetahuan APO yang
meliputi identify, create, store, share, dan apply, yang diintegrasikan dengan model strategi
manajemen pengetahuan berdasarkan dimensi tipe aktivitas dan tingkat interaksi. Pemetaan
proses bisnis dilakukan menggunakan Process Classification Framework dari APQC.
Penentuan proses bisnis prioritas menggunakan pendekatan Critical Success Factors
berdasarkan empat perspektif balanced scorecard dengan melibatkan dua evaluator senior.
Identifikasi kebutuhan pengetahuan dilakukan melalui wawancara mendalam kemudian
dianalisis menggunakan pencarian kata kunci untuk mengategorikan jenis pengetahuan dan
tingkat interaksi yang dibutuhkan. Analisis gap manajemen pengetahuan dilakukan dengan
membandingkan kondisi existing dari wawancara dengan kondisi ideal dari strategi
manajemen pengetahuan yang terpilih, kemudian merancang usulan tools berdasarkan
katalog 26 tools manajemen pengetahuan dari APO.
Hasil mengidentifikasi 18 proses bisnis dengan "Pencarian Inovasi Baru" sebagai prioritas.
Analisis 22 subproses menunjukkan dominasi strategi System Tacit (55%) yang
membutuhkan kolaborasi intensif, dengan 77% melibatkan sumber eksternal namun
pengguna semuanya internal. Gap utama meliputi ketiadaan platform kolaborasi terpusat,
dokumentasi sporadis, keterbatasan pelatihan sistematis, dan kurang terintegrasinya tools
yang digunakan. Usulan mengombinasikan opsi tools yang dikemukakan oleh APO (2020)
dengan menilai kecocokannya dengan karakteristik setiap pengetahuan dan gap yang
teridentifikasi.
Perpustakaan Digital ITB