digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Satria Saputra Saragih
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

PT X merupakan perusahaan yang bergerak di industri kimia dan memproduksi berbagai jenis bahan kimia untuk keperluan sektor industri seperti gula & bioetanol, tekstil, pelapis, dan pengolahan air. Salah satu aspek krusial dalam operasional PT X adalah kegiatan distribusi produk dari depot pusat di Bekasi ke pelanggan. Saat ini, proses perencanaan distribusi masih dilakukan secara manual dan belum menggunakan pendekatan sistematis berbasis optimisasi, sehingga menyebabkan beberapa kendala seperti pemanfaatan armada internal yang belum maksimal, ketidakseimbangan alokasi muatan, serta ketergantungan pada jasa ekspedisi eksternal. Permasalahan ini diperparah dengan kompleksitas sistem distribusi yang melibatkan jenis kendaraan berbeda (heterogen), variasi produk majemuk, serta pembatasan jam kerja dan area layanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model optimisasi distribusi menggunakan pendekatan Vehicle Routing Problem (VRP) yang disesuaikan dengan karakteristik sistem distribusi PT X. Model yang dikembangkan mempertimbangkan penggunaan armada internal dan eksternal, kapasitas kendaraan berdasarkan jenis produk, pembatasan waktu kerja untuk kendaraan internal, serta pemisahan area layanan berdasarkan wilayah Jabodetabek dan luar Jabodetabek. Model diformulasikan dalam bentuk model matematis dan diselesaikan menggunakan bantuan perangkat lunak Python dengan pustaka PuLP. Selanjutnya, dilakukan validasi dan analisis sensitivitas terhadap beberapa parameter utama seperti jarak, kapasitas kendaraan, permintaan, dan batasan waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model yang dikembangkan mampu menghasilkan rencana distribusi yang lebih efisien dibandingkan sistem eksisting. Total biaya distribusi dapat ditekan, pemanfaatan armada internal meningkat, dan penggunaan kendaraan eksternal menjadi lebih selektif. Analisis sensitivitas juga menunjukkan bahwa model tangguh terhadap variasi parameter dan tetap menghasilkan solusi yang layak. Dengan demikian, penerapan model ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam perbaikan sistem distribusi PT X ke arah yang lebih sistematis, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan operasional.