digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

PT X bertanggung jawab atas pengelolaan infrastruktur untuk mendukung suplai, distribusi, dan pemasaran produk energi seperti BBM, LPG, dan petrokimia, baik di pasar domestik maupun internasional. Salah satu fasilitas tersebut adalah terminal bahan bakar minyak (TBBM), yaitu tempat penyimpanan dan persediaan produk BBM. Salah satu TBBM yang dikelola oleh PT X adalah TBBM Z. TBBM Z menyuplai sekitar 20 persen kebutuhan BBM harian di Indonesia. Namun pasca kebakaran di TBBM Z pada Maret 2023, sejumlah tantangan dan risiko operasional muncul, mengancam keandalan suplai energi, khususnya di wilayah Jawa Bagian Barat. Oleh karena itu, dilakukan pengembangan terminal BBM baru guna peningkatan aspek safety dan keandalan suplai energi di wilayah Jawa Bagian Barat (khususnya Jabodetabek), melalui rencana pengembangan Jakarta Integrated Green Terminal (JIGT). Seiring dengan peningkatan permintaan, TBBM Z juga memiliki kendala dan keterbatasan, diantaranya terbatasnya kapasitas dermaga dan kapasitas pipa dari IT Balongan. Dengan adanya kondisi-kondisi tersebut, risiko terberat yang mungkin terjadi di TBBM Z adalah terkendalanya suplai BBM melalui pipanisasi Balongan-Plumpang sehingga diperlukan solusi optimisasi jaringan rantai pasok di daerah sekitar dengan mempertimbangkan pengembangan JIGT ini yang dapat meminimasi total biaya yang akan dikeluarkan oleh PT X dan memastikan keandalan suplai dan distribusi. Untuk menyelesaikan permasalahan yang ada, dibangun sebuah model optimisasi jaringan rantai pasok dengan menggunakan metode pemrograman linier untuk menentukan volume tiap produk yang dikirimkan dari tiap titik hingga sampai ke konsumen akhir beserta dengan alokasi penggunaan transportasinya. Hal ini akan mengubah pola suplai yang ada sekarang. Nilai parameter model diperoleh dari data PT X. Dari penelitian ini diharapkan didapatkan konfigurasi jaringan rantai pasok BBM JBB dengan mempertimbangkan keberadaan JIGT yang dapat meminimasi total biaya rantai pasok PT X. Berdasarkan solusi model, diperoleh bahwa PT X perlu membangun 1 jetty, 13 tangki, dan 9 fillingshed di TBBM baru. Dengan mengimplentasikan solusi tersebut, PT X dapat menghemat biaya rantai pasok sebesar 2,47%.