digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhamad Farhan Afiff
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Muhamad Farhan Afiff
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Muhamad Farhan Afiff
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Muhamad Farhan Afiff
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Muhamad Farhan Afiff
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Muhamad Farhan Afiff
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Muhamad Farhan Afiff
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Muhamad Farhan Afiff
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Muhamad Farhan Afiff
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN Muhamad Farhan Afiff
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) A merupakan fasiltias krusial PT X yang menghadapi dua tantangan utama, yaitu peningkatan permintaan yang mengancam ketahanan suplai dan isu keselamatan akibat lokasi yang tidak memenuhi standar jarak aman NFPA 30. Faktor-faktor seperti utilisasi dermaga yang telah melampaui batas ideal dan ketiadaan lahan untuk ekspansi semakin memperumit upaya untuk menjamin ketahanan suplai di masa mendatang. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan alternatif lokasi dan konfigurasi operasi rantai pasok yang optimal dengan biaya siklus hidup yang paling rendah sekaligus menyelesaikan permasalahan keselamatan. Pendekatan kuantitatif yang digunakan adalah analisis biaya siklus hidup (Lifecycle Cost Analysis) dengan metrik Equivalent Uniform Annual Cost (EUAC) untuk membandingkan setiap skenario alternatifdengan mempertimbangkan total biaya capital expenditure (CAPEX) dan operational expenditure (OPEX) selama 25 tahun. Hasil analisis menunjukkan skenario “TBBM A Relokasi Tangki” sebagai solusi paling efisien dengan hasil EUAC Rp 3,144,863,043,031. Solusi relokasi tangki sejumlah 224,000 kL dengan pembangunan tangki baru sebesar 26,000 kL ini secara efektif mengatasi masalah jarak aman dari 18 meter menjadi 97 meter dan kebutuhan kapasitas untuk memenuhi permintaan di masa mendatang.