ABSTRAK Amalina Wulan Hapsari
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Amalina Wulan Hapsari
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Amalina Wulan Hapsari
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Amalina Wulan Hapsari
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Amalina Wulan Hapsari
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Amalina Wulan Hapsari
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Amalina Wulan Hapsari
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Amalina Wulan Hapsari
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Amalina Wulan Hapsari
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Energi geotermal merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang memiliki potensi besar
di Indonesia. Pengembangan dan evaluasi lapangan geotermal di Indonesia dilakukan secara
berkala. Salah satu upaya yang dilakukan adalah pemasangan jaringan stasiun seismometer
untuk merekam aktivitas mikroseismik yang terjadi di lapangan geotermal. Rekaman
mikroseismik berperan penting dalam memahami dinamika bawah permukaan pada suatu
lapangan geotermal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola sebaran mikroseismik
dengan yang terjadi di Lapangan Geotermal “X”. Data yang digunakan adalah data rekaman
waveform dari 17 stasiun seismometer yang mencakup area sumur produksi dan sumur injeksi,
rentang waktu observasi 8 – 26 Maret 2024. Untuk penentuan hiposenter mikroseismik,
penelitian Tugas Akhir ini menggunakan metode Geiger Adaptive Damping (GAD). Tahapan
pengolahan data yang dilakukan adalah trimming data, identifikasi event mikroseismik
menggunakan algoritma filter picker. Sedangkan untuk picking waktu tiba gelombang P dan S
dilakukan secara manual menggunakan software SeisGram2k80. Sejumlah 55 eents
mikroseismik berhasil dideteksi dan dipilih sebanyak 491 fase gelombang P maupun S. Model
kecepatan awal yang digunakan adalah model kecepatan global CRUST 1.0 dan model
kecepatan lokal Geotermal 19. Hasil yang diperoleh dari model kecepatan Geotermal 19
menunjukkan posisi hiposenter mikroseismik terkonsentrasi di dalam area lapangan geotermal,
pada koordinat X antara -2.5 hingga -0.5 km dan Y antara 1.75 hingga 2.75 km. Aktivitas
mikroseismik dominan terjadi di Zona Kawah C yang berdekatan dengan zona outflow.
Distribusi kedalaman hiposenter memperlihatkan sebaran hiposenter mikroseismik yang relatif
berada di bawah MSL pada kedalaman 0.5 hingga 2 km. Aktivitas ini diduga berkaitan dengan
pergerakan fluida di dalam reservoir, proses operasional lapangan, serta keberadaan
manifestasi permukaan setempat
Perpustakaan Digital ITB