ABSTRAK Hilman Nur Faizi
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Hilman Nur Faizi
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Hilman Nur Faizi
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Hilman Nur Faizi
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Hilman Nur Faizi
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Hilman Nur Faizi
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Hilman Nur Faizi
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Hilman Nur Faizi
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Republik Indonesia sendiri diketahui terdiri dari berbagai gunung api dikarenakan negara kita
dilintasi oleh jalur cincin api dunia yaitu Pegunungan Sirkum Pasifik-Medetarenia. Dengan
melimpah nya gunung api di Indonesia maka pada penelitian ini penulis melakukan penentuan
analisis distribusi hiposenter untuk gempa vulkanik yang terjadi di Gunung Gede Jawa Barat pada
bulan Desember 2017.
Data didapatkan oleh penulis dari tempat Kerja Praktek sebelumnya yaitu Pusat Vulkanologi dan
Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Penelitian ini dilakukan pengolahan data terhadap
monitoring aktivitas kegempaan gunung api. Salah satunya yang sangat penting adalah penentuan
lokasi hiposenter dari setiap kegempaan di gunung api.
Penentuan hiposenter yang akan dilakukan dibatasi disini hanya untuk jenis gempa vulkanik tipe A
dan tipe B. Langkah awal dilakukan picking data dengan menggunakan software SWARM untuk
menentukan waktu tiba gelombang P dan S dari tiap gempa vulkanik tipe A atau B, hal ini
dilakukan untuk data tiap stasiun pengamatan di Gunung Gede yang berjumlah sekitar 10 stasiun.
Kemudian untuk penentuan hiposenter gempa vulkanik tipe A atau B di penelitian kali ini
digunakan Geiger’s Method with Adaptive Damping (GAD) maka waktu tiba gempa diharuskan
terekam oleh minimal 3 stasiun.
Dari total data awal yang dimiliki berjumlah total 61 event gempa hanya 60,65% data yaitu 37
event gempa yang dapat diolah oleh GAD dikarenakan program ini mewajibkan event gempa
terekam minimal 3 stasiun. Pergerakan event dari waktu ke waktu, semua event menuju ke
permukaan dan tertahan oleh sebuah lapisan impermeabel yang diprediksi merupakan clay
hidrotermal hasil dari batuan alterasi. Penyebab dari kegempaan ini sangat terkait pergerakan fluida
yang menuju ke permukaan, baik dalam hal fluida membuat batuan terdapat retakan atau fluida
mengisi retakan yang sudah ada. Untuk frekuensi gempa <10 Hz, dan dominan frekuensi rendah
juga semakin mengkonfirmasi penyebab kegempaan ini. Didapatkan gempa vulkanik tipe A
(dalam) berfrekuensi rentang 4-8 Hz dan gempa vulkanik tipe B (dangkal) berfrekuensi rentang 2-5
Hz. Magnitudo gempa vulkanik ini bernilai rentang dari -3.9 hingga -0.6 juga energi dihasilkan
untuk mempunyai rentang energi dari 0,08 Joule hingga sekitar 12653 Joule.
Perpustakaan Digital ITB