digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Adibbian Kasendri
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

Indonesia memiliki potensi panas bumi yang besar karena berada di jalur Cincin Api Pasifik, termasuk wilayah Sumatra Barat yang secara geologi aktif. Penelitian ini dilakukan di daerah sesar Segmen Sianok, Bukittinggi, Sumatra Barat. Metode magnetik digunakan dalam studi ini karena dapat mengidentifikasi zona panas bumi melalui penurunan sifat kemagnetan batuan akibat peningkatan suhu bawah permukaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi kedalaman titik Curie, gradien geotermal, dan aliran panas berdasarkan data magnetik di daerah sesar Segmen Sianok, Bukittinggi, Sumatra Barat. Data yang digunakan merupakan hasil pengukuran lapangan menggunakan Proton Magnetometer GSM-19T GEM System, yang kemudian diolah menjadi peta anomali magnetik total menggunakan perangkat lunak Oasis Montaj. Analisis spektral dua dimensi dengan metode Radially Averaged Power Spectrum (RAPS) digunakan untuk menghitung kedalaman atas (????????) dan kedalaman centroid (????0), yang selanjutnya digunakan untuk memperkirakan kedalaman titik Curie (????????). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedalaman titik Curie berada pada rentang 10 hingga 15 km. Gradien geotermal berkisar antara 36 hingga 57 °C/km, sedangkan nilai aliran panas berkisar antara 96 hingga 142 mW/m². Distribusi gradien geotermal dan aliran panas menunjukkan pola sebaran yang selaras, dengan nilai tertinggi terletak di sekitar zona gunung api aktif seperti Gunung Marapi dan Gunung SinggalangTandikat. Ditemukan pula hubungan berbanding terbalik antara kedalaman titik Curie dan aliran panas, di mana nilai aliran panas meningkat pada kedalaman Curie yang lebih dangkal. Berdasarkan integrasi semua parameter tersebut, wilayah bagian tenggara hingga selatan Segmen Sianok diidentifikasi sebagai zona paling prospektif untuk pengembangan panas bumi, yang diperkuat oleh keberadaan manifestasi geotermal permukaan seperti mata air panas.