digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Rizky Chandra
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

Nusa Tenggara Timur merupakan daerah yang memiliki tatanan tektonik yang cukup kompleks serta daerah dengan intensitas gempa yang cukup aktif. Hal tersebut diakibatkan oleh aktivitas zona subduksi lempeng Australia di bawah lempeng Eurasia di bagian selatan provinsi tersebut. Salah satu acuan yang dapat digunakan untuk memahami potensi bahaya gempa yang disebabkan oleh kompleksitas dari tatanan tektonik pada suatu wilayah adalah dengan mengetahui sebaran gempa di daerah tersebut. Namun, banyak faktor yang mempengaruhi ketidakpastian dan tingkat akurasi dari distribusi hiposenter gempa pada suatu wilayah. Oleh karena itu dilakukan proses relokasi hiposenter sebagai sebuah upaya memperbaharui posisi hiposenter gempa menjadi lebih baik dan lebih akurat dengan menggunakan model kecepatan yang diperbarui. Hasil relokasi hiposenter gempa di wilayah Nusa Tenggara Timur menunjukkan struktur yang terlihat secara jelas yaitu transisi dari zona subduksi Lempeng Australia terhadap Lempeng Eurasia menjadi zona tumbukan Busur Banda. Transisi tersebut terjadi dan dapat diamati pada sebaran gempa di bagian utara Pulau Timor. Selain itu, terdapat lima segmen yang juga dijadikan fokus analisis pada penelitian ini diantaranya: Segmen Flores Back-arc Thrust, Segmen Sesar Kalaotoa, Segmen Cekungan Sabu, Segmen Timor, dan Segmen Tanimbar Cluster. Kelima segmen tersebut dijadikan fokus penelitian dikarenakan jumlah event dari segmen tersebut yang cukup banyak dan lokasi setiap gempa pada segmen-segmen tersebut saling berdekatan dengan kedalaman yang cukup seragam sehingga dapat diasumsikan bahwa terdapat sebuah struktur maupun cluster event gempa besar yang pernah terjadi di wilayah tersebut.