digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Azumah Yasmin
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Penurunan kurva rotasi penting untuk analisis dinamika galaksi, terutama untuk mempelajari distribusi massa berbagai komponen materi dalam galaksi, serta menjadi bukti keberadaan materi gelap yang mendominasi pada skala galaksi. Namun, terdapat beberapa tantangan dalam memperoleh kurva rotasi yang baik, seperti penentuan inklinasi, efek beam smearing, dan keberadaan gerakan non-sirkular akibat fitur-fitur unik pada galaksi, seperti bar. Kemajuan teknologi observasi saat ini juga mendorong perkembangan berbagai metode penentuan kurva rotasi. Dalam penelitian Tugas Akhir ini penurunan kurva rotasi menggunakan metode 2 dimensi (2D) dan 3 dimensi (3D) dilakukan dengan tujuan memberikan rekomendasi metode penentuan kurva rotasi mana yang lebih baik untuk beberapa kasus yang berbeda. Metode penurunan kurva rotasi yang digunakan adalah model tilted-ring dan dekomposisi harmonik. Digunakan perangkat lunak 3DBarolo (metode 3DBarolo dan 2DBarolo) dan DiskFit (metode 2DiskFit dengan model disk dan disk+bar). Penurunan kurva rotasi dilakukan untuk 15 galaksi spiral dari survei HALOGAS dan 13 galaksi katai dari survei LITTLE THINGS. Galaksi diseleksi agar memiliki rentang sudut inklinasi 45? < i < 75?. Perbandingan dilakukan dengan inspeksi visual kurva rotasi dan perbandingan parameter galaksi, seperti inklinasi dan PA. Tidak semua hasil fitting yang diperoleh berkualitas baik, terdapat beberapa kurva rotasi dengan hasil yang terlalu fluktuatif. Pada beberapa kasus, seluruh metode dapat memberikan hasil yang konsisten satu sama lain serta cocok dengan referensi. Akan tetapi, terdapat kecenderungan bahwa kurva rotasi yang dihasilkan lebih tidak fluktuatif jika digunakan perangkat 3DBarolo, meskipun metode ini tidak dapat meninjau fitur detail seperti bar pada galaksi. Metode 2DBarolo dalam banyak kasus memberikan kurva rotasi yang terlalu fluktuatif. Metode 2DiskFit model disk juga dapat memberikan fitting berupa kurva rotasi yang fluktuatif, namun tidak sebanyak pada penggunaan 2DBarolo. Fluktuasi juga ditemukan pada kurva rotasi yang diturunkan dengan model bar. Tetapi model ini dapat memberikan indikasi keberadaan fitur bar pada galaksi, meskipun diperlukan analisis lebih lanjut untuk mengkonfirmasinya. Hasil Tugas Akhir ini merekomendasikan metode 3DBarolo sebagai perangkat yang lebih diandalkan untuk penurunan kurva rotasi galaksi tanpa bar dan metode 2DiskFit model bar untuk galaksi dengan bar.