COVER Fahmi Muhammad Al Farisy
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB1 Fahmi Muhammad Al Farisy
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB2 Fahmi Muhammad Al Farisy
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB3 Fahmi Muhammad Al Farisy
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB4 Fahmi Muhammad Al Farisy
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB5 Fahmi Muhammad Al Farisy
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Fahmi Muhammad Al Farisy
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Keberadaan dan distribusi materi gelap pada skala galaksi dapat dipelajari
melalui kurva rotasi. Galaksi katai umumnya memiliki fraksi materi gelap
yang lebih besar daripada galaksi yang lebih masif. Model cold dark matter
(CDM) merupakan model standar untuk materi gelap dan banyak didukung
oleh bukti pengamatan. Namun model ini memiliki masalah, salah satunya
adalah core-cusp problem, yaitu ketidakcocokan profil materi gelap pada bagian
dalam galaksi katai hasil observasi dan simulasi menggunakan model CDM.
Umumnya, profil densitas materi gelap pada bagian dalam galaksi normal cocok
dengan profil simulasi yang cenderung cuspy, yaitu profil Navarro-Frenk-
White (NFW), sedangkan galaksi katai cenderung cocok dengan profil yang
mendatar di bagian dalamnya (cored).
Pada Tugas Akhir ini dipelajari profil densitas materi gelap pada galaksigalaksi
katai masif (bermassa di antara galaksi katai dan normal), untuk mengetahui
apakah cenderung cored atau cuspy. Melalui seleksi data pada katalog
SPARC yang mencakup pengamatan dengan tracer HI, H?, dan CO diperoleh
8 galaksi (109,2 ? M(M?) < 109,7). Dekomposisi kurva rotasi dilakukan dengan
beberapa model halo materi gelap menggunakan metode Markov Chain
Monte Carlo (MCMC). Kebanyakan galaksi lebih cocok dengan profil cored
daripada NFW baik secara keseluruhan maupun pada radius dalam, kecuali
NGC4214 dan UGC8490 yang didominasi materi gelap, memiliki radius efektif
kecil, dan cocok dengan model NFW. Parameter yang diperoleh dari MCMC
lalu digunakan untuk membangun profil densitas materi gelap dan menghitung
parameter (??) yang memberikan kuantisasi seberapa cored atau cuspy. Nilai
?? = 0, 699+0,759
?0,767 konsisten dengan literatur, yaitu profil densitas materi gelap
pada radius dalam galaksi katai masif cenderung lebih landai daripada profil
NFW, namun memiliki kecenderungan lebih cuspy daripada galaksi katai bermassa
rendah. Dipelajari juga kurva rotasi berdasarkan pengamatan dengan
tracer yang berbeda (HI, H? dan CO) dan ditemukan bahwa secara umum
kurva rotasi dari ketiga tracer konsisten, namun terdapat offset yang bisa diakibatkan
oleh proses non-gravitasional seperti pembentukan bintang seperti
pada NGC24. Gabungan data dari beberapa tracer memberikan gambaran
yang lebih baik untuk distribusi massa galaksi, termasuk materi gelap.