digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Fahmi Muhammad Al Farisy
PUBLIC Alice Diniarti

Keberadaan dan distribusi materi gelap pada skala galaksi dapat dipelajari melalui kurva rotasi. Galaksi katai umumnya memiliki fraksi materi gelap yang lebih besar daripada galaksi yang lebih masif. Model cold dark matter (CDM) merupakan model standar untuk materi gelap dan banyak didukung oleh bukti pengamatan. Namun model ini memiliki masalah, salah satunya adalah core-cusp problem, yaitu ketidakcocokan profil materi gelap pada bagian dalam galaksi katai hasil observasi dan simulasi menggunakan model CDM. Umumnya, profil densitas materi gelap pada bagian dalam galaksi normal cocok dengan profil simulasi yang cenderung cuspy, yaitu profil Navarro-Frenk- White (NFW), sedangkan galaksi katai cenderung cocok dengan profil yang mendatar di bagian dalamnya (cored). Pada Tugas Akhir ini dipelajari profil densitas materi gelap pada galaksigalaksi katai masif (bermassa di antara galaksi katai dan normal), untuk mengetahui apakah cenderung cored atau cuspy. Melalui seleksi data pada katalog SPARC yang mencakup pengamatan dengan tracer HI, H?, dan CO diperoleh 8 galaksi (109,2 ? M(M?) < 109,7). Dekomposisi kurva rotasi dilakukan dengan beberapa model halo materi gelap menggunakan metode Markov Chain Monte Carlo (MCMC). Kebanyakan galaksi lebih cocok dengan profil cored daripada NFW baik secara keseluruhan maupun pada radius dalam, kecuali NGC4214 dan UGC8490 yang didominasi materi gelap, memiliki radius efektif kecil, dan cocok dengan model NFW. Parameter yang diperoleh dari MCMC lalu digunakan untuk membangun profil densitas materi gelap dan menghitung parameter (??) yang memberikan kuantisasi seberapa cored atau cuspy. Nilai ?? = 0, 699+0,759 ?0,767 konsisten dengan literatur, yaitu profil densitas materi gelap pada radius dalam galaksi katai masif cenderung lebih landai daripada profil NFW, namun memiliki kecenderungan lebih cuspy daripada galaksi katai bermassa rendah. Dipelajari juga kurva rotasi berdasarkan pengamatan dengan tracer yang berbeda (HI, H? dan CO) dan ditemukan bahwa secara umum kurva rotasi dari ketiga tracer konsisten, namun terdapat offset yang bisa diakibatkan oleh proses non-gravitasional seperti pembentukan bintang seperti pada NGC24. Gabungan data dari beberapa tracer memberikan gambaran yang lebih baik untuk distribusi massa galaksi, termasuk materi gelap.