ABSTRAK Shabrina Firdausa
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Menurut skenario pembentukan struktur bottom-up, objek-objek atau struktur
besar (misal grup atau gugus galaksi) terbentuk dari struktur yang lebih kecil
seperti galaksi individu yang kemudian bergabung atau merge. Studi tentang
properti galaksi dan bagaimana galaksi berinteraki penting dalam melengkapi
puzzle untuk memahami struktur di alam semesta. Dunia galaksi sendiri
begitu kompleks dan beragam dimulai dari morfologi, massa, warna, dan sebagainya,
sehingga mempelajarinya sebagai sebuah populasi besar bukan perkara
yang mudah. Dalam Tugas Akhir berfokus pada satu sub populasi morfologi
galaksi yaitu tipe spiral dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana properti
umum galaksi spiral serta dan distribusinya di dalam gugus galaksi. Galaksi
spiral berisi banyak bintang-bintang muda serta material pembentuk bintang
(seperti debu dan gas) yang melimpah. Selain itu, galaksi spiral menjadi laboratorium
ideal untuk mempelajari distribusi materi gelap melalui pengamatan
kurva rotasi. Kami menggunakan katalog galaksi spiral dari data survei Hyper
Suprime-Cam Subaru Strategic Program (HSC-SSP) Public Data Release 2
(PDR2) dilengkapi oleh data dari Sloan Digital Sky Survey (SDSS) Data Release
16 (DR16). Dari data yang tersedia yaitu 76.635 galaksi spiral kemudian
dianalisi menggunakan diagram warna-warna, warna-magnitudo terhadap redshift
(z) dan dispersi kecepatan. Dari pekerjaan didapatkan hasil berupa
pengelompokan z pada diagram warna-magnitudo (r ? i vs. g) yang menyerupai
bentuk boomerang dengan pembelokan terjadi di sekitar g ? 20 dan
z ? 0, 4. Selain itu terlihat adanya daerah pengelompokan z untuk 3 rentang
bin yang mana hasil ini dapat menjadi acuan ketika menentukan z menggunakan
analisis warna-warna/magnitude terutama untuk galaksi. Parameter fisis
lain yang dianalis dalam Tugas Akhir ini adalah hubungan massa bintang dan
star formation rate (SFR) terhadap z dan warna. Hasil yang didapat antara
lain galaksi dengan z rendah cenderung memiliki nilai massa bintang (dalam
logM!) sekitar 8 ? 12. Galaksi juga cenderung memiliki rentang nilai SFR
yang cukup lebar, namun galaksi dengan massa bintang ? 9 memiliki nilai
SFR ? 0. Dari pekerjaan ini juga dapat diketahui bahwa mayoritas galaksi
pada data yang digunakan merupakan kelas Sb atau SBb, dilihat dari pemuncakan
indeks konsentrasi pada nilai 0, 4?0, 5. Kemudian galaksi dari data ini
dilihat keberadaannya dalam gugus galaksi menggunakan data CAMIRA. Dari
penelitian didapati bahwa galaksi cenderung menyebar namun tidak berada jauh dari pusat gugus