ABSTRAK - Gilbert Martua. S
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Gilbert Martua. S
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Gilbert Martua. S
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Gilbert Martua. S
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Gilbert Martua. S
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Gilbert Martua. S
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Gilbert Martua. S
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Gilbert Martua. S
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Gilbert Martua. S
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Kawasan pesisir adalah kawasan yang rentan terhadap terjadinya perubahan namun memiliki
nilai yang sangat penting terhadap kesejahteraan masyarakat dan perekonomian negara.
Sebagai salah satu kecamatan di Indonesia yang berada di kawasan pesisir, Kecamatan
Losarang juga mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi dapat disebabkan oleh aktivitas
manusia maupun faktor alam. Untuk menganalisis perubahan yang terjadi diperlukan adanya
analisis perubahan tutupan lahan dan garis pantai dalam skala bentang alam yang lebih luas
sehingga perubahan yang diamati tidak hanya sebatas Kecamatan Losarang tetapi juga daerah
sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dinamika perubahan luas tutupan lahan
dan garis pantai serta menganalisis faktor-faktor pendorong perubahan pada Kecamatan
Losarang dan sekitarnya, Indramayu, Jawa Barat selama periode 2013-2024. Metode yang
digunakan dalam melakukan klasifikasi tutupan lahan adalah OSD (On-Screen Digitizing)
dengan bantuan False Color Composite untuk memudahkan dalam melakukan klasifikasi dan
DSAS (Digital Shoreline Analysis System) untuk menentukan laju perubahan garis pantai.
Dalam melakukan klasifikasi, tutupan lahan dibagi menjadi 6 kelas, yaitu lahan pertanian,
lahan terbangun, lahan terbuka, daerah bervegetasi, tambak, dan badan air. Berdasarkan hasil
penelitian didapatkan perubahan sebesar 2.3% atau 983.6 ha tutupan lahan yang mengalami
perubahan selama periode 2013-2024. Perubahan yang terjadi berupa penambahan luas lahan
terbangun sebesar 375.08 ha, penambahan luas daerah bervegetasi sebesar 116.73 ha,
pengurangan luas lahan pertanian sebesar 160.53 ha, pengurangan luas badan air sebesar
302.76 ha, pengurangan luas tambak sebesar 7.35 ha, dan pengurangan lahan terbuka sebesar
21.16 ha. Untuk perubahan garis pantai selama periode 2013-2024 didapatkan nilai NSM (Net
Shoreline Movement) terbesar dan terkecil sebesar 399.62 m dan -430.36 m dan nilai rata-rata
EPR (End Point Rate) sebesar 3.14 m/tahun. Nilai rata-rata EPR yang positif mengindikasikan
bahwa perubahan garis pantai cenderung mengalami akresi. Hal ini dapat dilihat melalui
perubahan garis pantai selama periode 2013-2024 yang lebih banyak mengalami akresi
dibandingkan dengan yang mengalami abrasi. Adapun faktor-faktor pendorong perubahan
tutupan lahan dan garis pantai di Kecamatan Losarang dan sekitarnya selama periode 2013-
2024 adalah pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat, kegiatan penanaman yang
cukup sering dilakukan, pembangunan breakwater sebagai pencegah abrasi, dan gelombang
air laut serta sedimentasi yang menyebabkan abrasi dan akresi.
Perpustakaan Digital ITB