digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK - Gilbert Martua. S
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Gilbert Martua. S
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Gilbert Martua. S
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Gilbert Martua. S
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Gilbert Martua. S
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Gilbert Martua. S
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Gilbert Martua. S
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Gilbert Martua. S
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN Gilbert Martua. S
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

Kawasan pesisir adalah kawasan yang rentan terhadap terjadinya perubahan namun memiliki nilai yang sangat penting terhadap kesejahteraan masyarakat dan perekonomian negara. Sebagai salah satu kecamatan di Indonesia yang berada di kawasan pesisir, Kecamatan Losarang juga mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi dapat disebabkan oleh aktivitas manusia maupun faktor alam. Untuk menganalisis perubahan yang terjadi diperlukan adanya analisis perubahan tutupan lahan dan garis pantai dalam skala bentang alam yang lebih luas sehingga perubahan yang diamati tidak hanya sebatas Kecamatan Losarang tetapi juga daerah sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dinamika perubahan luas tutupan lahan dan garis pantai serta menganalisis faktor-faktor pendorong perubahan pada Kecamatan Losarang dan sekitarnya, Indramayu, Jawa Barat selama periode 2013-2024. Metode yang digunakan dalam melakukan klasifikasi tutupan lahan adalah OSD (On-Screen Digitizing) dengan bantuan False Color Composite untuk memudahkan dalam melakukan klasifikasi dan DSAS (Digital Shoreline Analysis System) untuk menentukan laju perubahan garis pantai. Dalam melakukan klasifikasi, tutupan lahan dibagi menjadi 6 kelas, yaitu lahan pertanian, lahan terbangun, lahan terbuka, daerah bervegetasi, tambak, dan badan air. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan perubahan sebesar 2.3% atau 983.6 ha tutupan lahan yang mengalami perubahan selama periode 2013-2024. Perubahan yang terjadi berupa penambahan luas lahan terbangun sebesar 375.08 ha, penambahan luas daerah bervegetasi sebesar 116.73 ha, pengurangan luas lahan pertanian sebesar 160.53 ha, pengurangan luas badan air sebesar 302.76 ha, pengurangan luas tambak sebesar 7.35 ha, dan pengurangan lahan terbuka sebesar 21.16 ha. Untuk perubahan garis pantai selama periode 2013-2024 didapatkan nilai NSM (Net Shoreline Movement) terbesar dan terkecil sebesar 399.62 m dan -430.36 m dan nilai rata-rata EPR (End Point Rate) sebesar 3.14 m/tahun. Nilai rata-rata EPR yang positif mengindikasikan bahwa perubahan garis pantai cenderung mengalami akresi. Hal ini dapat dilihat melalui perubahan garis pantai selama periode 2013-2024 yang lebih banyak mengalami akresi dibandingkan dengan yang mengalami abrasi. Adapun faktor-faktor pendorong perubahan tutupan lahan dan garis pantai di Kecamatan Losarang dan sekitarnya selama periode 2013- 2024 adalah pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat, kegiatan penanaman yang cukup sering dilakukan, pembangunan breakwater sebagai pencegah abrasi, dan gelombang air laut serta sedimentasi yang menyebabkan abrasi dan akresi.