Perkembangan teknologi yang sangat pesat turut mendorong bertumbuhnya risiko
siber. Risiko siber adalah potensi kerugian yang dapat dihadapi oleh suatu entitas
akibat kegagalan pertahanan sistem teknologi informasinya. Kerugian dapat
berbentuk pelanggaran data, kerusakan reputasi, penyusupan, dan lainnya. Untuk
mengatasi risiko ini tidak cukup dengan tindakan preventif perusahaan saja,
melainkan memerlukan risk transfer yang umumnya berbentuk asuransi siber.
Tugas Akhir ini bertujuan mengembangkan model kerugian berbasis dependensi
data dengan copula serta menerapkan prinsip-prinsip aktuaria dalam perhitungan
preminya. Penelitian ini menggunakan data frekuensi dan severitas dari laporan
tahun 2024 IC3 (Internet Crime Complaint Center) yang dimodifikasi untuk
merepresentasikan suatu perusahaan. Setelah distribusi marginal terbaik ditemukan,
dilakukan pemodelan ketergantungan bivariat dengan copula Gaussian, t-Student,
Frank, Clayton, dan Gumbel. Secara statistik, copula terbaik adalah t-Student
dengan parameter yang menggambarkan ketergantungan linear lemah tetapi
ketergantungan ekor kuat antara kedua variabel risiko. Semua copula yang diuji
dimodelkan dengan distribusi marginal, lalu disimulasikan melalui Monte Carlo
dan segmentasi risiko. Hasil simulasi menunjukkan bahwa t-Student menyerupai
pola data asli, meskipun menghasilkan beberapa nilai frekuensi dan severitas yang
tinggi. Premi asuransi kemudian diestimasi dari hasil simulasi menggunakan prinsip
fair, standard deviation, dan exponential utility. Perbandingan hasil estimasi premi
menunjukkan adanya dampak signifikan terhadap besarnya premi, khususnya pada
segmen risiko tinggi. Studi ini menyimpulkan bahwa pemilihan prinsip premi dan
struktur dependensi dapat secara signifikan memengaruhi nilai dan stabilitas premi.
Perpustakaan Digital ITB