Abstrak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Pertumbuhan UMKM di sektor fesyen Indonesia menghadapi tantangan yang kompleks,
mulai dari ketatnya persaingan hingga ekspektasi pelanggan terhadap nilai yang dijanjikan
oleh perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang peningkatan maturitas bisnis
melalui pendekatan evaluasi customer value gap. Dengan berfokus pada merek Celuxive
sebagai studi kasus, penelitian ini berupaya mengidentifikasi customer value yang relevan
serta mengevaluasi maturitas proses bisnis yang mendukung penyampaian nilai tersebut.
Tujuan akhirnya adalah merumuskan intervensi yang mampu menjembatani gap antara
ekspektasi dan persepsi pelanggan dalam konteks merek fesyen premium.
Penelitian ini menggunakan pendekatan triangulasi data, dengan menggabungkan perspektif
internal perusahaan, benchmark kompetitor, serta tren industri untuk memformulasikan
sebelas premium customer value berdasarkan teori Sheth-Newman-Gross dan teori Walters
yang diadaptasi. Pemetaan proses bisnis dilakukan dengan kerangka APQC Cross-Industry
dan Retail, serta disandingkan dengan model rantai nilai Walters dan kerangka Business
Process Maturity Model (BPMM) untuk UMKM fesyen. Selanjutnya, kontribusi setiap
proses terhadap kesenjangan nilai pelanggan dianalisis guna mengidentifikasi area prioritas
perbaikan. Rekomendasi dirumuskan dalam bentuk action plan dan diformulasikan menjadi
dokumen project charter yang komprehensif.
Hasil penelitian menunjukkan adanya gap antara persepsi dan ekspektasi pelanggan pada
enam premium customer value, seperti program loyalitas yang menarik, penggunaan
kemasan premium, pengalaman unboxing yang bereksan, visualisasi produk yang
meyakinkan, dan layanan custom order. Setelah dilakukan prioritisasi, tiga dokumen project
charter dirancang sebagai intervensi strategis, yakni untuk standardisasi komunikasi visual,
peningkatan sistem validasi produk dan kemasan, dan integrasi komunikasi dan layanan
custom order. Setiap proyek dikaitkan langsung dengan proses bisnis yang relevan dan
disusun secara rinci mencakup sasaran, pendekatan, sumber daya, serta mitigasi risiko.
Dengan demikian, penelitian ini tidak hanya memberikan pemetaan nilai pelanggan yang
lebih tajam, tetapi juga kerangka implementasi operasional yang dapat digunakan oleh
UMKM dalam merancang pertumbuhan berbasis nilai.
Perpustakaan Digital ITB