digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penyakit campak masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat di DKI Jakarta dan berpotensi menimbulkan beban ekonomi yang signifikan, termasuk dalam konteks pembiayaan asuransi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi net premium asuransi kesehatan untuk penyakit campak dengan menggunakan dua pendekatan, yaitu pemodelan deret waktu dan model epidemiologi SIR (Susceptible-Infected-Recovered). Data bulanan kasus campak dari Januari 2015 hingga Mei 2025 digunakan sebagai basis analisis. Pemodelan deret waktu dilakukan untuk memproyeksikan jumlah kasus pada 24 bulan mendatang, sedangkan model SIR digunakan untuk memodelkan dinamika penularan dan memproyeksikan jumlah infeksi berdasarkan parameter epidemi yang diestimasi dari data historis. Hasil perhitungan net premium menunjukkan bahwa pendekatan deret waktu menghasilkan estimasi premi bulanan sebesar Rp215,72 dengan interval kepercayaan 80% sebesar [Rp109,29, Rp325,16] dan interval kepercayaan 95% sebesar [Rp65,54, Rp383,69], sedangkan pendekatan SIR menghasilkan premi sebesar Rp128,41. Perbedaan hasil mencerminkan perbedaan asumsi dasar dan karakteristik masing-masing model, namun premi SIR berada dalam interval kepercayaan premi deret waktu, menunjukkan konsistensi hasil. Temuan ini memberikan gambaran bahwa kedua pendekatan dapat digunakan sebagai alternatif dalam penetapan premi asuransi kesehatan berbasis risiko penyakit menular.