digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 Maharani Rotua
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Maharani Rotua
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Maharani Rotua
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Maharani Rotua
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Maharani Rotua
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Maharani Rotua
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

Pada tahun 2022, pemerintah Indonesia mengeluarkan peraturan baru mengenai peningkatan tarif royalti yang meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Selain itu, kondisi politik global membuat harga minyak melonjak secara signifikan. Kondisi-kondisi tersebut memaksa perusahaan untuk mengevaluasi kondisi bisnis dan nilai ekonomi perusahaan selama masa kontrak. Dalam mengevaluasi kondisi bisnis, kerangka PESTEL, SWOT, Porter’s Five Forces dan VRIO digunakan untuk menilai faktor-faktor internal dan eksternal. Untuk mengevaluasi kondisi ekonomi, menghitung nilai perusahaan menggunakan arus kas diskonto adalah metode umum yang digunakan. Pendekatan pendapatan dengan metode diskonto harus menentukan free cash flow dan rata-rata tertimbang biaya modal (WACC) untuk melakukan valuasi. Nilai terminal tidak berlaku karena operasi perusahaan akan berhenti sejalan dengan berakhirnya izin, dan aset akan dikembalikan kepada pemerintah. Hasil perhitungan menunjukkan nilai sekarang perusahaan turun dari ASD 43,7 juta menjadi ASD 27,3 juta. Jika tarif royalti tetap 3%, nilai perusahaan akan meningkat menjadi ASD 39,4 juta.. Untuk analisis sensitivitas, faktor-faktor yang dipertimbangkan adalah harga jual, WACC, biaya produksi, dan biaya penjualan dan administrasi umum. Parameter swing meningkat dan menurun 5% dan 20% dari asumsi saat ini. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa biaya produksi merupakan biaya yang signifikan dan penurunan WACC akan meningkatkan nilai perusahaan.