Perpustakaan Digital ITB

Hutan mangrove merupakan ekosistem hutan pesisir, yang terdiri dari tumbuhan yang memiliki kadar toleransi garam yang tinggi, serta berperan penting dalam menyerap dan menyimpan karbon, terutama melalui biomassa dan sedimen. Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, dipilih sebagai lokasi penelitian karena belum pernah dikaji nilai simpanan karbonnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis stok karbon mangrove, membangun model pendugaan simpanan karbon, dan menganalisis perubahan stok karbon biomassa hidup periode 2015–2024. Kajian dilakukan pada area mangrove seluas ±257 hektar menggunakan metode integratif antara pengambilan data lapangan dan analisis penginderaan jauh dengan citra Sentinel-2A. Data primer diperoleh dari pengukuran diameter, tinggi pohon, pengambilan sampel tanah, dan serasah, serta estimasi kerapatan tajuk menggunakan metode hemispherical photography, sedangkan data sekunder mencakup citra satelit dan Forest Canopy Density (FCD). Pemodelan simpanan karbon dilakukan melalui regresi linear berganda dengan 11 parameter penduga, yaitu indeks vegetasi (NDVI, MVI, MI, SAVI, NBR, SIPI, GCI, ARVI, PVI), jarak dari laut, dan Forest Canopy Density (FCD). Hasil penelitian menunjukkan pada biomassa dan serasah kandungan karbon tertinggi terdapat pada kerapatan sangat tinggi, dengan rata rata sebesar 145,76 Ton/ha dan 0,14 Ton/ha, serta terendah pada kerapatan sangat rendah sebesar 10,95 Ton/ha dan 0,027 Ton/ha. Sementara itu, karbon tanah tertinggi berada pada kerapatan sedang sebesar 568,67 Ton/ha, dan terendah pada kerapatan rendah sebesar 296,75 Ton/ha. Model pendugaan karbon biomassa hidup yang dipilih adalah persamaan Y = -7.1300 - 6.0906FCD + 2958.2677NDVI + 403.8348MVI - 0.5419JRKLaut dengan nilai R² sebesar 0,8498, RMSE 151.39 Kg, NRMSE 19.16%, dan MAPE 18.69%,. Hasil analisis perubahan stok karbon biomassa hidup menunjukkan peningkatan signifikan periode 2015-2024, terutama pada 2021-2024, total kenaikan karbon mencapai 9.049,32 Ton.