digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 Budi Gilbert Stephan Simbolon
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Budi Gilbert Stephan Simbolon
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Budi Gilbert Stephan Simbolon
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Budi Gilbert Stephan Simbolon
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Budi Gilbert Stephan Simbolon
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Budi Gilbert Stephan Simbolon
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Wilayah bekas penambangan timah di Belinyu, Bangka, menyimpan potensi signifikan sebagai sumber sekunder logam tanah jarang (rare-earth elements, REE) yang terakumulasi pada sisa hasil pengolahan (tailing). Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi asosiasi geokimia unsur yang mengontrol keberadaan REE, dan memodelkan distribusi spasialnya guna mengidentifikasi zona prospek tinggi dengan tingkat akurasi kuantitatif. Sebanyak 32 titik data geokimia permukaan sekunder dianalisis melalui statistik deskriptif, korelasi Pearson, chondrite-normalization, serta interpolasi geostatistika ordinary kriging. Hasil analisis menunjukkan korelasi positif antara total REE dengan thorium (Th) dan zirkonium (Zr), yang konsisten dengan keterikatan pada mineral berat resisten seperti monasit, xenotim, dan zirkon. Pola distribusi REE ternormalisasi memperlihatkan pengayaan dominan jenis light REE (LREE) serta anomali europium (Eu) negatif yang mengindikasikan batuan sumber granitik. Model spasial ordinary kriging berhasil memetakan beberapa zona prospek tinggi dengan estimasi konsentrasi total REE hingga ±590 ppm, yang berasosiasi erat dengan konsentrasi tinggi Th dan Zr. Penelitian ini menunjukkan hubungan geokimia REE dan menghasilkan peta potensi awal yang dapat dijadikan landasan strategis bagi perencanaan eksplorasi lanjutan, evaluasi sumber daya, dan optimasi pemanfaatan sumber sekunder berbasis material sisa hasil pengolahan timah.