digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 Achmad Dinand Widhianto
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Achmad Dinand Widhianto
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Achmad Dinand Widhianto
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Achmad Dinand Widhianto
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Achmad Dinand Widhianto
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Achmad Dinand Widhianto
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Achmad Dinand Widhianto
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Logam tanah jarang merupakan 17 unsur yang terdiri dari 15 unsur kelompok lantanida dan dua unsur yang memiliki sifat serupa. Dengan meningkatnya permintaan untuk energi yang lebih ramah lingkungan, permintaan logam tanah jarang juga akan meningkat terutama dalam perkembangan teknologi. Di Indonesia, salah satu kemungkinan keterdapatan logam tanah jarang terdapat di Kepulauan Bangka Belitung dalam bentuk endapan tipe ion-adsorpsi yang merupakan residu pelapukan dari batu granit dan diadsorpsi mineral lempung khususnya kaolinit dan haloisit. Penelitian ini menggunakan uji X-ray Flourescence (XRF), Spektroskopi Reflektansi, Scanning Electron Microscope Energy Dispersive X-ray Spectroscopy (SEM-EDS) untuk mengetahui potensi keterdapatan logam tanah jarang tipe ion-adsorpsi di Pulau Bangka. Terdapat indikasi potensi keterdapatan logam tanah jarang dan mineral lempung kaolinit dan haloisit yang ditunjukkan pada hasil uji X-ray Flourescence (XRF), Spektroskopi Reflektansi, Scanning Electron Microscope Energy Dispersive X-ray Spectroscopy (SEM-EDS) dan analisis petrografi.