2025 SK PP Daniqa Qirkha Utandyo [19222043] - Abstract
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa 2025 SK PP Daniqa Qirkha Utandyo [19222043] - List of Contents
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa 2025 SK PP Daniqa Qirkha Utandyo [19222043] - Chapter 1
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa 2025 SK PP Daniqa Qirkha Utandyo [19222043] - Chapter 2
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa 2025 SK PP Daniqa Qirkha Utandyo [19222043] - Chapter 3
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa 2025 SK PP Daniqa Qirkha Utandyo [19222043] - Chapter 4
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa 2025 SK PP Daniqa Qirkha Utandyo [19222043] - Chapter 5
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa 2025 SK PP Daniqa Qirkha Utandyo [19222043] - Chapter 6
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa 2025 SK PP Daniqa Qirkha Utandyo [19222043] - References
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa 2025 SK PP Daniqa Qirkha Utandyo [19222043] - Appendix
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa
Industri fesyen di Indonesia sedang berkembang pesat, dengan estimasi nilai sebesar USD 8,75 miliar pada tahun 2025. Dengan pertumbuhan yang pesat ini, muncul tekanan bagi perusahaan fesyen untuk mengambil strategi yang efisien agar tetap kompetitif, termasuk mengoptimalkan proses pemilihan pemasok mereka. Bagi Chute Up, sebuah merek fesyen yang memproduksi jaket parasut 3-in-1 yang dapat diubah bentuk, pemilihan pemasok kain parasut sangat penting dalam hal kualitas produk, efisiensi biaya, dan ketepatan waktu produksi. Penelitian ini menggunakan Weighted Sum Model (WSM) untuk membantu pengambilan keputusan yang terstruktur dalam pemilihan pemasok. Weighted Sum Model memungkinkan perbandingan antar alternatif berdasarkan evaluasi yang diberi bobot. Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini meliputi kualitas, biaya, pengiriman, keandalan, keberlanjutan, dan kapasitas, yang diperoleh melalui tinjauan literatur dan divalidasi melalui wawancara dengan para eksekutif tingkat C dari Chute Up.
Setiap kriteria diberikan bobot berdasarkan penilaian para eksekutif, dengan kualitas (0.308) dan biaya (0.283) ditemukan sebagai yang paling penting, diikuti oleh pengiriman (0.133), keberlanjutan (0.116), kapasitas (0.083), dan keandalan (0.075). Tiga pemasok yang masuk daftar pendek (BLT, AMZ, dan BRL) dinilai untuk masing-masing kriteria, dan hasilnya dihitung menggunakan metode perhitungan WSM. Berdasarkan skor akhir berbobot, BRL memperoleh skor tertinggi yaitu 84.79, diikuti oleh AMZ (69.93) dan BLT (66.08). Oleh karena itu, BRL direkomendasikan sebagai pemasok kain parasut yang paling sesuai untuk produksi batch selanjutnya milik Chute Up. Temuan dari penelitian ini memberikan kerangka kerja yang praktis untuk pemilihan pemasok pada bisnis fesyen skala kecil dan menunjukkan penerapan Weighted Sum Model dalam pengambilan keputusan bisnis yang nyata.
Perpustakaan Digital ITB