digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
PUBLIC Open In Flip Book Dewi Supryati Ringkasan

BAB I
PUBLIC Open In Flip Book Dewi Supryati Ringkasan

BAB II
PUBLIC Open In Flip Book Dewi Supryati Ringkasan

BAB III
PUBLIC Open In Flip Book Dewi Supryati Ringkasan

BAB IV
PUBLIC Open In Flip Book Dewi Supryati Ringkasan

BAB V
PUBLIC Open In Flip Book Dewi Supryati Ringkasan

BAB VI
PUBLIC Open In Flip Book Dewi Supryati Ringkasan

DAFTAR PUSTAKA
PUBLIC Open In Flip Book Dewi Supryati Ringkasan

LAMPIRAN
PUBLIC Open In Flip Book Dewi Supryati Ringkasan

Globalisasi dan kemajuan teknologi informasi telah membawa dunia bisnis kepada era baru yang lebih kompleks dan berisiko. Keberlangsungan suatu bisnis sangat bergantung dari bagaimana bisnis tersebut mampu beradaptasi dengan segala ketidakpastian dan ketatnya persaingan. Hubungan dengan pemasok menjadi salah satu aspek yang menjadi semakin kompleks di era baru ini. Keputusan yang melibatkan pemasok semakin hari menjadi semakin strategis dan berisiko. Telah banyak pemasok yang mengalami masalah dan menyebabkan gangguan terhadap proses bisnis suatu perusahaan. Ketergantungan yang semakin besar dan berisiko sangat mengancam keberlangsungan suatu bisnis. Sehingga tidak cukup hanya melihat dari segi efisiensi saja, tetapi tidak memiliki kepastian dari segi keberlangsungan. Faktor-faktor tersebut mendorong kepada semakin besarnya perhatian terhadap risiko terkait rantai pasok, yang kemudian mendorong upaya membangun sistem pasok yang robust, mampu bertahan bertahan terhadap disrupsi. Penelitian ini mencoba untuk mewadahi aspirasi tersebut dengan mengembangkan sebuah model terkait pemilihan pemasok yang mampu mengakomodasi manajemen risiko terkait pemasok. Penelitian ini memanfaatkan metode cluster analysis yang dikolaborasikan dengan teknik Multicriteria Decision Making (MCDM) dalam menilai risiko (risk assessment) untuk menghadirkan alternatif pemasok yang berisiko rendah. Pada tahap berikutnya, dilakukan pemilihan pemasok dari kelompok pemasok dengan risiko terendah, yang didasari pada kriteria yang terkait benefit/cost dengan menggunakan teknik MCDM. Model ini juga mencoba memberikan fleksibilitas bagi fungsi pembelian suatu perusahaan dalam menerapkan strategi sourcing yang berhubungan dengan jumlah sumber pasokan. Hasil dari penelitian ini adalah model pemilihan pemasok yang mengakomodasi penilaian risiko pemasok dan prototype sistem pendukung pengambilan keputusan i berdasarkan model yang dikembangkan. Kelebihan dari model yang dikembangkan adalah metode yang digunakan membolehkan penilaian dari skala absolut yang cenderung objektif dan tangible maupun skala relatif yang lebih bersifat subjektif dan intangible. Adapun kelemahan pada penelitian ini adalah model yang dikembangkan masih diuji dengan data hipotetis, serta belum mempertimbangkan supplier development ataupun multi-item sourcing. Dari penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa model yang dikembangkan dapat digunakan untuk memilih pemasok dengan mempertimbangkan risiko dari pemasok sebagai upaya untuk meningkatkan keberlangsungan dari suatu bisnis atau organisasi. Model yang digunakan berbasis Fuzzy Cluster Analysis dan Fuzzy AHP sebagai dasar untuk memodelkan suatu pengambilan keputusan yang berorientasi pada risiko dalam hal pemilihan pemasok.