Material distribusi seperti trafo 50 kVA, PHB-TR, dan Lightning Arrester (LA)
harus tersedia secara simultan dalam proyek pembangunan jaringan listrik. Saat ini,
pengadaan material PT PLN (Persero) dilakukan secara terpusat dengan pengiriman
langsung dari pemasok yang sebagian besar berlokasi di satu wilayah ke unit
pelaksana di berbagai daerah. Permintaan yang fluktuatif, ketergantungan pada
pemasok tertentu, serta tidak dipertimbangkannya ketidakpastian permintaan dan
waktu pengiriman dalam perencanaan, menyebabkan sistem rentan terhadap
mismatch dan keterlambatan distribusi.
Penelitian ini mengembangkan model konseptual yang mengintegrasikan
pemilihan pemasok, alokasi pesanan, dan pengelolaan persediaan secara periodik
dalam satu kerangka berbasis risiko. Model memanfaatkan pendekatan Conditional
Value-at-Risk (CVaR) untuk memetakan risiko individual dan wilayah pemasok.
Selain itu, mekanisme pengendalian persediaan secara periodik diterapkan untuk
menangani ketidakpastian permintaan dalam beberapa periode perencanaan. Fungsi
objektif diformulasikan untuk meminimalkan total ekspektasi biaya pengadaan,
yang mencakup biaya pemesanan, simpan, dan kekurangan. Model yang
dikembangkan dirancang untuk diuji dengan data aktual PT PLN (Persero) guna
mengevaluasi efektivitasnya dalam pengambilan keputusan pengadaan yang lebih
adaptif dan efisien terhadap dinamika rantai pasok kelistrikan.
Perpustakaan Digital ITB