digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Ida Ayu Dwitasari
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Ida Ayu Dwitasari
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Ida Ayu Dwitasari
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Ida Ayu Dwitasari
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Ida Ayu Dwitasari
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Ida Ayu Dwitasari
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan


Vanilin merupakan salah satu zat aditif pada makanan dan minuman yang bersifat sensitif terhadap panas dan paparan cahaya. Penelitian ini difokuskan pada pembuatan kompleks inklusi pati vanilin untuk meningkatkan kestabilan vanilin. Pati yang digunakan merupakan pati hasil isolasi dari kentang. Amilosa dalam pati dapat bertindak sebagai molekul inang (host molecule) dengan membentuk heliks tunggal yang disebut dengan V-amilosa yang memiliki rongga hidrofobik. Pada penelitian ini, pati disuspensikan dalam air (2,8% (b/v)) dan disonikasi terlebih dahulu selama 30 menit kemudian dipanaskan pada suhu 180 oC untuk melarutkan pati. Vanilin dalam etanol kemudian dicampurkan dengan larutan pati pada suhu 85 oC. Konsentrasi vanilin dalam kompleks divariasikan pada 10%, 30% dan 50% (b/b, berdasarkan berat pati). Kompleks inklusi dikarakterisasi dengan Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR), X-ray Diffraction (XRD), Thermogravimetric Analysis (TGA), dan Scanning Electron Microscope (SEM). Karakterisasi dengan spektroskopi inframerah dilakukan terhadap pati hasil isolasi, vanilin, campuran fisik pati vanilin, dan kompleks inklusi yang diperoleh. Hasil analisis IR menunjukkan terdapat perbedaan terhadap beberapa spektrum puncak antara campuran fisik pati vanilin dengan kompleks inklusi. Terdapat pergeseran bilangan gelombang untuk vibrasi OH dari 3100 cm-1 pada campuran fisik menjadi 3400 cm-1 pada kompleks inklusi, untuk vibrasi C=O dari 1666 cm-1 menjadi 1670 cm-1, dan untuk vibrasi C-O-alkoksi dari 986 cm-1 pada campuran fisik menjadi 1024 cm-1 pada kompleks inklusi pati vanilin. Hasil XRD kompleks inklusi menunjukkan puncak difraksi baru pada 2? ? 30°. Hal tersebut mengindikasikan bahwa amilosa yang membentuk kompleks inklusi dengan vanilin merupakan campuran V7- dan V8-amilosa berdasarkan hasil perhitungan. Pada penelitian ini juga dilakukan uji stabilitas vanilin dan kompleks inklusi terhadap paparan cahaya lampu neon selama 30 hari dan dikarakterisasi kembali dengan FTIR. Hasil uji stabilisasi terhadap cahaya lampu neon tidak menunjukkan pergeseran bilangan gelombang pada spektrum IR kompleks inklusi pati vanilin. Pada spektrum IR vanilin menunjukkan ketidakstabilan dengan adanya pergeseran dan perubahan intensitas pada bilangan gelombang 1302 1027 cm-1. Hal tersebut menunjukkan bahwa kompleks pati vanilin stabil terhadap cahaya lampu neon selama 30 hari.